Pertumbuhan Ekonomi Belum Dinikmati Rakyat

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 28 Mei 2013 21:50 WIB

TEMPO.CO, Tegal - Mantan Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat tiap tahun belum dinikmati seluruh rakyat. “Yang menikmati pertumbuhan ekonomi hanya kelompok itu-itu saja,” katanya dalam Bincang Ekonomi Indonesia yang diadakan Bank Indonesia Tegal di Plaza Hotel, Kota Tegal, Selasa 28 Mei 2013.

Menurut Burhanuddin, kondisi itu akibat demokrasi Indonesia adalah demokrasi kolusif yang menghasilkan oligarki elit politik dan partai. Akibatnya rakyat tidak mendapat ruang untuk berpartisipasi dalam setiap pembuatan kebijakan. “Kombinasi demokrasi kolusif dan oligarki ekonomi menghasilkan kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat,” jelasnya.

Burhanuddin mencontohkan, selama ini pemerintah terlihat masif dalam membangun infrastruktur pedesaan. Namun, pembangunan itu hanya meningkatkan harga tanah di pedesaan karena diborong para pengusaha dari Jakarta. Sedangkan rakyat setempat justru meninggalkan desa demi mengadu nasib menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI).


Seperti yang terjadi di Rancabuaya, Garut Selatan, Jawa Barat,” ungkap Burhanuddin yang juga mantan Menteri Koordinator Perekonomian di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid itu.

Dia juga menyinggung pembangunan Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura tidak berpengaruh pada peningkatan ekonomi warga Madura. Dalam laporan yang disampaikan Harvard University kepada pemerintah Indonesia pada 2011, Burhanuddin menjelaskan, perekonomian Indonesia diramalkan akan mengalami kebuntuan jika hanya mengandalkan eksploitasi pertambangan dan komoditas. “Padahal dua tahun yang lalu belum ada tanda bahwa neraca perdagangan dan pembayaran akan defisit,” katanya.

Dalam acara yang dihadiri perwakilan dari kalangan guru, pemerintah Kota Tegal, akademisi, dan perbankan itu, Kepala Bank Indonesia Tegal Yoni Depari mengatakan ekonomi konstitusi menjadi salah satu opsi untuk menyejahterakan rakyat. “Perekonomian dikelola dengan berlandaskan pada kearifan budaya lokal Indonesia,” ungkapnya.

Ditemui Tempo seusai acara, Burhanuddin juga menyatakan dukungannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi yang memeriksa mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait kasus Century. “Karena kasus itu semestinya tidak terjadi,” ujarnya singkat.


DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

9 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

14 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

23 jam lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

10 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

10 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya