Para pengecer antre jeriken BBM di SPBU di Kediri, Jawa Timur, (3/12). Kelangkaan BBM yang terjadi di Kediri dimanfaatkan oleh para pengecer dengan menjual BBM jenis Premium seharga Rp 8.000 per liter. ANTARA/Arief Priyono.
"Kami tegaskan sekali lagi jika pemerintah akan menaikan harga BBM dan diperlukan mitigasi terhadap dampaknya seperti BSM, Raskin, dan BLSM," kata Chatib dalam rapat kerja membahas asumsi makro dengan Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 27 Mei 2013.
Chatib menyatakan hal tersebut saat ditanya DPR mengenai kepastian dalam menaikan harga BBM. "Apakah ketika APBN Perubahan diketok lalu pemerintah tidak jadi menaikan harga BBM, program Bantuan Langsung Masyarakat Sementara akan tetap ada," kata Wakil Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan DPR, Harry Azhar Azis kepada Chatib.
Saat ini pemerintah dan DPR masih membahas mengenai empat asumsi makro yaitu pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga, dan nilai tukar. Rencana angka asumsi makro tersebut akan diputuskan oleh pemerintah dan DPR pada malam ini. Namun, belum hingga berita ini dibuat, belum ada keputusan yang diambil.
Dalam APBN Perubahan 2013 sendiri pemerintah merevisi asumsi makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang pada APBN ditargetkan mencapai 6,8 persen, diturunkan menjadi 6,2 persen. Inflasi yang tadinya ditargetkan 4,9 persen, melambung menjadi 7,2 persen. Tingkat bunga SPN 3 bulan tetap 5 persen. Sedangkan nilai tukar direvisi dari sebelumnya Rp9300 per US$ menjadi Rp9600 per US$.