TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) menargetkan pencapaian produksi perikanan pada tahun 2009 mencapai 10 juta ton. "Target kita adalah menjadi ranking dua dunia, setelah Cina," kata Menteri Perikanan dan Kelautan Rokhmin Dahuri kepada wartawan di Jakarta, Kamis (16/9).Saat ini produksi perikanan Indonesia baru mencapai 6 juta ton. "Kita menempati rangking kelima dunia," ujar Rokhmin. Dia yakin Indonesia memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan produksi perikanannya, karena memiliki total potensi perikanan mencapai 65 juta ton. Sementara Cina memiliki potensi ikan cuma 45 juta ton. Sayangnya dari total produksi perikanan tersebut, hanya 1,4 juta ton yang berasal dari budidaya perikanan. Hal ini, menurut Rokhmin, karena pemerintah lebih menekankan perkembangan penangkapan ikan. "Jadi budidaya perikanan sempat diabaikan," tambahnya.Padahal, potensi budidaya perikanan lebih besar dibandingkan perikanan tangkap, yaitu mencapai 57 juta ton. Sementara, potensi perikanan tangkap hanya 6,5 juta ton. "Jadi kebijakan pemerintah dalam mendorong perkembangan budidaya dan perikanan tangkap harus dikontrol sampai batas maksimum yang sesuai dengan kelestarian lingkungan," tambah Rokhmin.Rendahnya produksi budidaya perikanan antara lain disebabkan faktor pencemaran lingkungan dan tidak tersedianya benih unggul. Rokhmin yakin peningkatan produksi dapat dicapai dengan pemberian kredit dan pelatihan.Mawar Kusuma - Tempo
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
9 hari lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.