BBM Naik, Beban Petani Bertambah

Reporter

Senin, 6 Mei 2013 18:47 WIB

Sebuah mobil keluar dari stasiun pengisian bahan bakar umum yang kehabisan stock BBM di kawasan Legok, Tangerang, Banten, (26/4). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta -Rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang akan dilakukan oleh pemerintah diyakini akan berdampak pada pelambatan pertumbuhan sektor pertanian. Mengingat pengelolaan produksi dan distribusi pangan banyak menggunakan BBM bersubsidi khususnya jenis solar.

Anggota Komisi IV DPR yang membidangi masalah pertanian Ma'mur Hasanuddin mengatakan sektor pertanian akan terpukul dengan kenaikan harga BBM, mengingat komoditas ini sangat rentan terhadap gejolak harga dan biaya produksi. Kenaikan harga BBM bersubsidi diyakini bisa berdampak pada penurunan kemampuan produksi sektor pertanian.

“Sebab alokasi permodalan akan lebih besar memenuhi konsumsi BBM, diperkirakan kenaikan hampir 15 persen dari biaya sebelumnya, “ katanya dalam siaran persnya, Senin 6 Mei 2013.

Pemerintah berencana menaikan harga BBM dalam waktu dekat,
ditekankan oleh Presiden SBY dalam dialognya dengan komunitas bisnis dan keuangan dalam acara Thomson Reuters Newsmaker, di Gedung One Raffles Quay, Singapura, Selasa (23/4). Dalam acara tersebut, Presiden mengatakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) merupakan langkah pemerintah untuk mengurangi beban subsidi.

Menurut Ma'mur, kenaikan harga BBM bersubsidi akan meningkatan biaya produksi dan menurunkan pendapatan petani. Sedangkan penurunan produksi akan berdampak meningkatnya harga produk, pada akhirnya pendapatan petani menjadi tidak pasti. Pemerintah, lanjutnya, harus memperhitungkan kenaikan harga BBM ini, karena petani adalah pihak yang akan terkena dampaknya pertama kali.

Legislator dari Fraksi PKS ini menjelaskan, penggunaan BBM bersubsidi pada usaha tani padi umumnya pada pengolahan tanah dan pengolahan hasil. Sebagian petani di Indonesia juga menggunakan pompa air untuk mengairi sawahnya yang menggunakan BBM bersubsidi.

Ia menambahkan, di Pulau Jawa, pompa air banyak digunakan karena air irigasi tidak mencukupi, sumber air bisa dari air sungai atau air tanah. Kemudian penggunaan lainnya adalah untuk paska panen padi menjadi beras seperti RMU (Rice Milling Unit) dan Huller.

“Kesulitan solar beberapa waktu belakangan ini telah menunjukan bahwa BBM mempengaruhi dan sangat dibutuhkan oleh sektor pertanian, di beberapa tempat penggilingan padi tidak beroperasi karena kesulitan mendapatkan BBM atau solar bersubsidi,” katanya.

Kenaikan BBM akan menyebabkan kenaikan biaya produksi, karena kenaikan harga barang-barang konsumsi maupun kenaikan sarana produksi pertanian seperti pupuk dan pestisida yang membuat biaya produksi melonjak. Selain itu, kata Ma'mur, naiknya biaya transportasi produk hasil pertanian yang dipasarkan ke daerah perkotaan menyebabkan biaya distribusi meningkat, yang pada akhirnya akan mengerek harga di pasaran.

ROSALINA



Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia
| Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg


Baca juga:

Ini Motif Perbudakan Buruh Panci di Tangerang

Massa Bakar Al-Quran di Masjid Jemaat Ahmadiyah

Ini Kata Dubes Inggris Soal Kantor OPM di Oxford

Anwar Ibrahim Berkicau Menangkan Pemilu Malaysia

Berita terkait

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

4 September 2022

Pertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina

Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

11 Mei 2017

Puasa, Pertamina Tambah Stok BBM di Kalimantan

Pertamina Balikpapan akan menambah kuota BBM selama puasa sebesar 7 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

5 Januari 2017

Jokowi Minta Impor BBM Ditekan

Presiden Joko Widodo mengingatkan separuh dari kebutuhan BBM dalam negeri dipenuhi dari impor.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

25 November 2016

Pertamina dan AKR Jadi Penyalur BBM Tertentu 2017

Pemerintah menunjuk badan usaha penyalur bahan bakar minyak (BBM) tertentu dan penugasan 2017.

Baca Selengkapnya

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

30 September 2016

Premium Belum Jadi Dihapus, Ini Sebabnya  

Pemerintah belum bisa mewujudkan rencana penghapusan bahan bakar minyak jenis Premium kendati masyarakat mulai beralih dari Premium.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

6 Mei 2016

Libur Panjang, Konsumsi BBM Pertamina Naik 10 Persen

Pertamina memproyeksikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi mengalami kenaikan sekitar 10 persen saat libur panjang.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

3 Februari 2016

Kementerian ESDM: Premium di Jakarta Bisa Dihapus  

Pemerintah akan melihat aspek untung-rugi menghapus Premium.

Baca Selengkapnya

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

25 Juni 2015

Ini Beda Premium, Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Plus

Pertalite sudah disetujui DPR untuk dipasarkan.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

16 Juni 2015

Antisipasi Lebaran, Pertamina Tambah Impor Premium  

Dalam kondisi normal, konsumsi Premium rata-rata 76.258 kiloliter per hari.

Baca Selengkapnya

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

22 April 2015

Pertamina Klaim Pertalite Lebih Ramah Lingkungan  

Emisi karbon Pertalite di bawah Premium.

Baca Selengkapnya