TEMPO.CO, Jakarta - PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) memberikan dividen sebesar Rp 21 miliar atau setara dengan Rp 10 per lembar saham. Dividen yang diberikan perseroan adalah 27 persen dari laba bersih perseroan.
Sekretaris Koorporasi PT Express Transindo Utama, Merry Anggraini, mengatakan waktu pemberian dividen belum ditentukan. Yang dibahas dalam rapat umum pemegang saham tahunan PT Express Transindo Utama di Bursa Efek Jakarta, 29 April 2013 hanyalah mengenai jumlah dividen yang akan diberikan. “Akan ada rapat internal untuk menentukan kapan dividen akan diberikan,” kata Merry.
Perseroan membukukan laba konsolidasi naik sebesar 31,8 persen menjadi Rp 79,4 miliar di 2012 dari RP 60,2 miliar di 2011. Laba perseroan naik karena didorong oleh pertumbuhan industri transportasi yang sangat baik dan peningkatan kinerja perusahaan.
Perseroan juga membukukan pendapatan bersih naik sebesar 54,14 persen menjadi Rp 521 miliar di 2012 dari Rp 338 miliar di 2011. “Pertumbuhan pendapatan didukung oleh pertumbuhan jumlah armada dan efisiensi operasional perusahaan,” kata Daniel Podiman, Presiden Direktur PT Express Transindo Utama Tbk.
Kontribusi pendapatan perseroan didominasi oleh segmen taksi reguler sebesar 88 persen dan sisanya dari segmen VATB (value added transportation business) sebanyak 12 persen. Taksi reguler Express naik menjadi 8.000 armada di 2012 dari 6002 armada di 2011. Kenaikan pendapatan segmen taksi reguler terwujud karena kenaikan permintaan layanan taksi di Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi, serta penambahan armada taksi reguler yang signifikan di 2012.
Perseroan membukukan kenaikan kontribusi VATB menjadi sebesar 12 persen di 2012 dari 10 persen di 2011. Segmen VATB perseroan terdiri dari produk Express Car Rental, Express Limousine Service, dan Express Eagle High. Kenaikan pendapatan segmen ini terwujud karena pengaruh kenaikan permintaan perjalanan bisnis yang terkait dengan menguatnya pertumbuhan ekonomi.
RIZKI PUSPITA SARI
Topik terhangat:
Gaya Sosialita | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga
Inilah Dinasti Politik Partai Demokrat
Susno Duadji Buron
Jika Susno Ditetapkan Buron, Kedaluwarsa 18 Tahun
Casillas ke Arsenal Jika Mourinho Masih di Madrid
Kejagung Buru Buronan Susno Duadji
Berita terkait
IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global
8 hari lalu
IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58
Baca SelengkapnyaBI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
17 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
22 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
54 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaPekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI
30 Januari 2024
Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaIsrael Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober
5 Desember 2023
Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas
Baca SelengkapnyaPotensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.
Baca SelengkapnyaBEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham
30 November 2023
Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.
Baca Selengkapnya2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun
26 Oktober 2023
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya