Medco Anggarkan Belanja Modal US$ 550 Juta  

Reporter

Jumat, 26 April 2013 19:03 WIB

Medco Energi. TEMPO/Cheppy A. Muchlis

TEMPO.CO, Jakarta - PT Medco Energy Tbk (MEDC) menganggarkan belanja modal sebesar US$ 550 juta untuk tahun 2013 ini. Perusahaan yang bergerak di sektor minyak dan gas bumi ini memakai sumber dana antara lain dari kas internal dan pinjaman fasilitas bank.

"Untuk proyek utama dan untuk fasilitas produksi di operasional kita," ujar Presiden Direktur Medco Lukman Mahfoedz dalam paparan publik di kantor Medco, Jumat 26 April 2013.

Lukman merinci, sebesar US$ 230 juta akan dipakai untuk proyek utama yakni upstream Senoro, Donggi Senoro LNG, Area 47 Libya, Blok A di Aceh, dan Enchanced Oil Recovery di Rimau. Sedangkan sisanya akan dialokasikan untuk operasional produksi dan perawatan fasilitas.

Ia menambahkan, saat ini Medco tidak tengah mencari fasilitas pinjaman bank baru. Sebab, cashflow Medco dianggap cukup untuk memenuhi modal kerja. "Perseroan sudah sangat aman untuk pembiayaan. Kalau mau cari pendanaan tergantung target akuisisi, dan sekarang kita tidak ada rencana," katanya.

Untuk upstream Senoro, Medco membutuhkan dana sebesar US$ 280 juta yang didapat dari fasilitas pembiayaan internal maupun eksternal. Tahun ini yang sudah direalisasikan adalah US$ 140 juta, sedangkan sisanya akan digunakan tahun depan. Saat ini perkembangan proyek pengembangan gas ini sudah mencapai 13,5 persen.

Sementara pembangunan kilang Donggi Senoro LNG prosesnya telah mencapai 85 persen dan diharapkan dapat berproduksi pada triwulan keempat 2014. Gas di Blok A sudah berada pada tahap selesainya proses tender dan eksplorasi sedang memasuki tahap pengujian untuk menentukan cadangan gas baru.

"Proyek blok A biaya investasi US$ 160 juta, kita dapat dari project financing, kalau bisa jalan 1/4 tahun ini terealisasikan, 1/2 tahun depan, sisanya 1/4 tahun 2016," ujarnya.

Blok Rimau tengah memasuki tahap pemantau hasil injeksi chemical. Sedangkan Area 47 Libya kini menyumbang peningkatan cadangan minyak dan gas masing-masing sebesar 44 MMBM dan 45 BCF.

Tahun lalu, perseroan membukukan penurunan laba bersih menjadi US$ 12,6 juta dari sebelumnya US$ 90,9 juta. Sementara untuk pendapatan operasional naik 33 persen menjadi US$ 253,2 juta dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$ 220,3 juta.

RIRIN AGUSTIA

Topik Terhangat:
#Ustad Jefry |
#Caleg | #Ujian Nasional | #Bom Boston | #Preman Yogya

Berita Terpopuler:

Ustad Jefry Al Buchori Tutup Usia di Pondok Indah

Ustad Uje Kecelakaan Usai Ngopi di Kemang

Motor Gede Ustad Uje Terlempar 20 Meter

Ustad Uje Terpelanting Usai Tabrak Pohon Palem

Ustad Uje Bakal Disalatkan di Masjid Istiqlal

Berita terkait

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

3 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

12 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

20 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

26 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

57 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya