Kinerja Bank Syariah Jawa Timur Makin Kinclong  

Reporter

Kamis, 25 April 2013 11:12 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Surabaya -- Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Jawa Timur, Soekowardojo, mengatakan, kinerja perbankan syariah di Jawa Timur menunjukkan pertumbuhan positif. Pertumbuhan itu dilihat dari peningkatan aset, dana pihak ketiga, dan pembiayaan. Perkembangan kinerja bank syariah dipengaruhi pertumbuhan ekonomi provinsi paling timur di Pulau Jawa itu yang menguat. "Peningkatan kinerja sebagai indikasi meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah. Pasar di Jatim masih potensial," katanya di Surabaya, Kamis, 25 April 2013.

Soekowardojo mengatakan, pertumbuhan aset, dana pihak ketiga (DPK), dan pembiayaan meningkat pada kuartal pertama tahun ini. Aset tumbuh 43,81 persen (yoy) hingga mencapai Rp 17,27 triliun pada Maret 2013. Peningkatan dana masyarakat tumbuh 40,87 persen (yoy) hingga mencapai Rp 133,13 triliun. Peningkatan DPT ini didorong oleh pertumbuhan giro 44,04 persen, deposito 38,27 persen, dan tabungan 42,22 persen.

Adapun pembiayaan mencapai Rp 12,46 triliun atau meningkat 39,51 persen hingga Maret 2013. Menurut Soekowardojo, proporsi pembiayaan paling besar untuk sektor produktif. "Sebagai modal kerja dengan proporsi mencapai 42,05 persen."

Peningkatan kinerja terbukti terjadi di Bank BNI Syariah. Kepala Cabang BNI Syariah Surabaya, Edwin Fitrianto, mengaku berhasil membukukan pembiayaan sebesar Rp 420 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Jumlah ini naik ketimbang periode yang sama tahun lalu senilai Rp 300 miliar.

Adapun dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun mencapai Rp 300 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Menurut Edwin, pertumbuhan aset bank syariah kerap lebih tinggi ketimbang bank konvensional. "Tapi market share bank syariah selalu kalah. Kami hanya bisa tumbuh 1 persen per tahun, bank konvensional bisa 7 persen."

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya