Harga Minyak Cenderung Turun Akhir Tahun Ini

Reporter

Editor

Senin, 6 September 2004 15:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Harga minyak mentah di pasar dunia diperkirakan akan segera turun. Kecenderungan penurunan diperhitungkan akan terjadi pada perdagangan bulan September-Desember ini. Presiden organisasi negara-negara pengekspor minyak OPEC, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan perkiraan itu didasarkan atas laporan yang diterimanya dari future trading. "Dari indikasi future trading sudah menunjukkkan bahwa harga akan turun. Ini berita baik," ujarnya di Jakarta, Senin (6/9). Ia menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan penurunan harga minyak di antaranya terkait dengan harapan bahwa pemilihan presiden Amerika Serikat akan berlangsung dengan baik. Demikian pula dengan masalah yang terjadi di Irak dan gugatan pajak terhadap perusahaan minyak raksasa Rusia, Yukos, diharapkan akan selesai dalam waktu dekat. Dengan membaiknya situasi yang menyebabkan penurunan harga, diperkirakan akan ada tambahan pasokan minyak. Sehingga, Purnomo yakin, berapa pun permintaan minyak akan bisa dipenuhi. Purnomo menambahkan perubahan kondisi yang terjadi itu bukan berarti akan mengubah agenda sidang OPEC yang akan digelar 14 September nanti di Wina, Austria. Ia menyebutkan, sidang OPEC akan menyikapi masalah keseimbangan suplai dan demand. Ini terkait dengan kelebihan pasokan minyak OPEC sebesar 2 juta barel per hari, sedangkan di dunia terjadi perbedaan keseimbangan suplai dan demand sebesar 1,5 juta barel per hari. Purnomo belum bisa memastikan apakah dalam pertemuan di Wina itu akan diputuskan tentang kenaikan kuota produksi. Hal itu harus diperhitungkan berdasarkan hasil riset yang dilakukan. "Kita akan lihat dulu hasil market research," ujarnya. Saat ini kuota produksi OPEC adalah 26 juta barel per hari. Namun kenyataannya produksi jauh di atas kuota, hingga 30 juta barel per hari. Sementara itu, International Energy Agency (IEA) memperkirakan ke depan akan ada kenaikan permintaan minyak mentah dunia hingga 3 juta barel per hari. Disebutkan bahwa peningkatan permintaan itu tidak akan mampu dipenuhi oleh OPEC. Purnomo tidak bersedia memberikan komentar atas prediksi yang dikeluarkan lembaga tersebut karena belum menerima laporan resmi. "Saya belum dapat kabar mengenai itu," kata dia.Ia mengaku kebutuhan minyak dunia memang cukup besar sekali. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka harus ada peningkatan kegiatan eksplorasi. Dan hal itu perlu dukungan pendanaan melalui investasi atau penanaman modal. "Itu salah satu poin kunci yang akan saya sampaikan dalam World Energy Council di Australia, besok. (Retno Sulistyowati-Tempo News Room)

Berita terkait

Khawatir Diserang Rudal, Arab Saudi Tingkatkan Penjagaan di Kilang Minyak

11 Maret 2021

Khawatir Diserang Rudal, Arab Saudi Tingkatkan Penjagaan di Kilang Minyak

Pemerintah Arab Saudi mengatakan bakal meningkatkan keamanan di kilang-kilang minyak miliknya

Baca Selengkapnya

Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium

24 November 2020

Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengingatkan agar pemerintah tidak menerapkan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.

Baca Selengkapnya

Ini Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah

30 September 2020

Ini Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah

Hal paling sering dijumpai ketika mobil diisi dengan bahan bakar RON rendah (misalnya RON 88), mesin akan knocking atau mengelitik.

Baca Selengkapnya

Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home

26 Maret 2020

Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home

Pertamina mencatat terjadi penurunan konsumsi BBM terkait kebijakan work from home.

Baca Selengkapnya

Garda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut

19 November 2019

Garda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut

Warga Iran turun ke jalan memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak hingga 50 persen dan membatasi pembeliannya.

Baca Selengkapnya

Putin Berkunjung ke Arab Saudi, 20 Kesepakatan Dihasilkan

15 Oktober 2019

Putin Berkunjung ke Arab Saudi, 20 Kesepakatan Dihasilkan

Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan singkat ke Arab Saudi kemarin, dan disambut Raja Salman dan putra mahkota Mohameb bin Salman.

Baca Selengkapnya

Bos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU

25 September 2019

Bos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU

Shell, perusahaan energi Internasional resmi menunjuk Waqar Siddiqui sebagai Direktur Retail Shell Indonesia yang baru

Baca Selengkapnya

Bakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal

20 Agustus 2019

Bakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal

Dari pemeriksaan diketahui nakhoda bahwa kapal mendapatkan BBM sebanyak 300 ton dari kapal tanker di Palembang tanpa dokumen yang sah.

Baca Selengkapnya

Subsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak

27 Juni 2019

Subsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak

Realisasi konsumsi solar sampai dengan April 2019 telah mencapai sebesar 5,07 juta kl atau setara dengan 35 persen pagu.

Baca Selengkapnya

Harga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium

5 Juli 2018

Harga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium

Konsumen Pertamax diyakini tak akan balik lagi mengkonsumsi premium.

Baca Selengkapnya