TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Pertamina (persero) meminta produsen minyak asal Arab Saudi, Aramco, untuk menunda pengiriman minyak mentah ke Indonesia hingga awal tahun 2005 mendatang. Hal ini terkait dengan penundaan perbaikan kilang minyak milik Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah. Deputi Pengolahan Direktorat Hilir Pertamina, Dwi Kushartoyo, mengatakan penundaan perbaikan kilang Cilacap berdampak pada rencana perbaikan kilang yang lain. Pertamina terpaksa harus menggeser jadwal perbaikan kilang yang telah diprogramkan. Misalnya, kilang Balikpapan II yang seharusnya diperbaiki awal 2005, harus diundur hingga perawatan kilang Cilacap selesai. Penjadwalan kembali program perbaikan kilang akan segera dilakukan. Pertamina sedang menyusun waktu untuk perbaikan masing-masing kilang yang dimilikinya. Harus kita sesuaikan, tidak boleh sampai berbenturan, kata dia di Jakarta, Jumat (3/9). Ia menjelaskan, rencana shut down kilang Cilacap I sebenarnya akan dilakukan minggu kedua September ini. Namun, Pertamina membatalkan rencana tersebut dan mengagendakan kembali pada awal tahun depan. Sejauh ini, belum ada kepastian waktu perbaikan. Diharapkan, pengunduran jadwal tidak terlalu lama. Penundaan perbaikan itu, lanjut dia, memang harus dilakukan. Alasannya, Pertamina harus benar-benar menjaga keamanan pasokan bahan bakar minyak (BBM) nasional hingga pemilihan presiden berakhir. Ia menegaskan, penundaan itu bukan merupakan keinginan Pertamina, melainkan permintaan langsung pemerintah. Instruksinya begitu, kata dia. Pemerintah khawatir, shut down yang dilakukan terhadap kilang Cilacap pada bulan ini akan menyebabkan gangguan pasokan BBM yang berdampak pada stabilitas nasional. Retno Sulistyowati - Tempo News Room