Rupiah Sulit Beranjak dari Kisaran 9.710  

Senin, 15 April 2013 17:45 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Minimnya sentimen positif di pasar uang serta rilis data mengejutkan dari Cina membuat rupiah sulit beranjak dari kisaran 9.710 per dolar.

Pada transaksi pasar uang hari ini, rupiah hanya naik 1 poin (0,01) persen ke level 9.712 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pengamat pasar uang dari PT Harvest International Futures, Ibrahim, mengatakan sentimen negatif dari eksternal menjadi penghambat penguatan rupiah. "Berita negatif yang bertubi-tubi sejak akhir pekan lalu membuat pergerakan rupiah cenderung melemah di kisaran 9.710 per dolar."

Dirilisnya data pertumbuhan ekonomi Cina kuartal pertama 2013, yang turun ke 7,7 persen dibanding sebelumnya di 7,9 persen, menjadi katalis negatif di pasar global. Melemahnya data Cina mengindikasikan lesunya perekonomian global sehingga investor lebih memilih untuk memburu aset safe haven seperti dolar.

Menurut Ibrahim, para analis sebelumnya memperkirakan ekonomi Cina tumbuh 0,1 persen di kuartal pertama. Namun, perkiraan itu meleset akibat krisis Eropa serta ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea.

"Perlambatan ekonomi Cina membuat negara-negara mitra ekonomi perlu merevisi ulang kinerja perdagangannya, termasuk Indonesia."

Selain itu, ketidakpastian krisis Eropa kembali mengemuka setelah Siprus menjual cadangan emasnya. Hal ini dilakukan setelah jumlah bantuan dana talangan yang dibutuhkan negara itu ternyata melonjak di atas ekspektasi.

Dengan kondisi tersebut, pekan ini rupiah masih akan berada di rentang terbatas antara 9.690 hingga 9.740 per dolar.

PDAT | M. AZHAR

Topik Terhangat:

Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Baca juga:

@SBYudhoyono 'Digoda' Bintang Porno
Akun @SBYudhoyono Strategi Perbaiki Citra Demokrat

Cuit Perdana @SBYudhoyono Nanti Malam
Dikuntit Intel, Anas Urbaningrum Punya Cerita
Mega: Saya Memang Sudah Sepuh, tapi..




Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

1 hari lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

2 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

2 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

3 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

3 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

6 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

8 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

10 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

10 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

11 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya