Jepang Bantu Eksplorasi Laut Dalam Indonesia

Reporter

Editor

Rabu, 1 September 2004 17:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Jepang memberikan bantuan dalam proyek kerja sama yang bertujuan untuk melakukan kajian dan eksplorasi sumber daya perikanan laut dalam Indonesia. Proyek berbentuk ekspedisi penelitian tersebut diberi nama The Japan-Indonesia Deep Sea Fisheries Resources Joint Exploration Project. Bantuan Pemerintah Jepang itu diberikan dalam bentuk alat-alat teknologi, peneliti, dan biaya operasional selama 61 hari sebesar US$ 274,5 ribu, serta biaya penunjang lainnya.Proyek eksplorasi tersebut ditandai dengan pelepasan tim ekspedisi yang menggunakan Kapal Riset Baruna Jaya IV oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi Hatta Radjasa, Rabu (1/9), di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Acara pelepasan tesebut juga dihadiri oleh Wakil Duta Besar Jepang Masufumi Kuroki, Wakil Presiden Overseas Fishery Coorperation (OFCF), organisasi yang mendanai proyek ini, Namio Takagi, dan Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan Indroyono Soesiolo.Dalam sambutannya Wakil Duta Besar Jepang mengakui bahwa negaranya mempunyai kepentingan dalam proyek eksplorasi ini. Jepang merupakan negara konsumen ikan yang besar, untuk itu kita menaruh perhatian yang besar (terhadap proyek seperti ini), ujar Masafumi. Indonesia, jelasnya, merupakan negara yang menyimpan potensi sumber daya perikanan laut yang tinggi karena memiliki Zona Ekonomi Eksklusif Internasional (ZEEI) yang luas. Sehingga fluktuasi produksi ikan akan memberikan konsekuensi besar (ke Jepang), katanya. Untuk itu, Masafumi menambahkan, Pemerintah Jepang selalu menjaga hubungan kerja sama yang dekat dengan Indonesia, khususnya dalam hal perikanan.Sementara dari pihak Indonesia, Hatta, menjelaskan proyek ini diharapkan menjadi ajang transfer pengetahuan dan teknologi dari Jepang ke Indonesia. Kami berharap tim peneliti Indonesia dapat menyerap teknologi tinggi yang dimiliki Jepang saat ini untuk dikembangkan sendiri, ujarnya.Bagi Indonesia, kajian ini memang terbilang baru, diantaranya karena teknologi penangkapan menggunakan kapal modern dan menerapkan jaring tangkap, yaitu trawl laut dalam, yang belum dikenal sebelumnya.Rina Rachmawati - Tempo News Room

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

9 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

9 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

20 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Hatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres

28 hari lalu

Hatta Rajasa: Puasa Berjalan Damai Meski Ada Sengketa Pilpres

Hatta Rajasa mengklaim suasana Ramadan dan Idulfitri pasca-pilpres 2024 lebih damai ketimbang 2019.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

31 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

50 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

50 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

50 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

51 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

51 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.

Baca Selengkapnya