TEMPO.CO, Washington DC - Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan meminta supaya subsidi bahan bakar minyak segera dicabut. Alasannya, subsidi BBM sudah terlalu tinggi. Sehingga jika terus diberikan justru akan menyengsarakan rakyat. "Biaya subsidi terlalu tinggi dan itu membuat anggaran negara defisit. Dalam jangka panjang akhirnya hanya akan membuat rakyat Indonesia yang sudah miskin tambah sulit hidupnya," ujar Karen di Washington DC, Kamis, 11 April 2013.
Karen Agustiawan yang pagi itu hadir sebagai pembicara dalam diskusi bertajuk "Sustainable Energy in South East Asia" di Sumitro Chair for South East Studies, Central of Strategic and International Studies (CSIS) Washington DC, menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak punya pilihan lain selain menghentikan subsidi bahan bakar minyak demi menghindari defisit anggaran.
Subsidi pemerintah Indonesia sejumlah Rp 193 triliun yang sama dengan 46 miliar kiloliter bahan bakar sudah tidak efisien karena permintaan bahan bakar yang cenderung naik. Dia memberikan contoh bagaimana 44 miliar kiloliter yang direncanakan pada 2012, pada bulan Nobember 2012 ternyata masih memerlukan tambahan 1,2 miliar kiloliter karena naiknya permintaan dalam negeri.
Menurut Karen, saat ini Pertamina sudah memonitor terus penggunaan subsidi bahan bakar minyak yang menggunakan alat berteknologi tinggi di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Menurutnya, hasil monitor subsidi bahan bakar minyak itu akan dilaporkan secara resmi pada akhir tahun ini. "Angka subsidi bahan bakar ini harus turun, dan kami harus melakukan langkah-langkah strategis menuju ke sana," katanya.
Menurut Karen, saat ini ada tiga poin perubahan penting yang akan dilakukan Pertamina. Pertama, menurunkan angka ketergantungan terhadap bahan bakar minyak. Kedua, diversifikasi sektor energi dengan rencana akeselerasi penggalian sumber-sumber energi lain yang terbarukan, murah, serta bebas polusi dan bersih. Kemudian ketiga, menurunkan angka subsidi bahan bakar minyak dan menggunakan dana subsidi buat meningkatkan pembangunan, pendidikan, dan kesehatan.
VICTORIA SIDJABAT
Topik Terhangat:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Berita lainnya:
'Sipir LP Cebongan Bisa Jadi Komandan Pasukan...'
Peretas Situs SBY Disidang Tanpa Pengacara
Bercerai, Jamal Mirdad-Lidya Kandou Pisah Rumah
Aktris Marshanda Tanya Beban Kerja Jokowi
Berita terkait
Sidang Perkara Korupsi LNG Karen Agustiawan, Jaksa Gali Keterangan Saksi Tim Legal PT Pertamina
9 hari lalu
Karen Agustiawan didakwa memberikan persetujuan pengembangan bisnis gas beberapa kilang LNG potensial di AS tanpa pedoman pengadaan yang jelas.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat
16 hari lalu
Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.
Baca SelengkapnyaSidang Dugaan Korupsi LNG Pertamina Karen Agustiawan, Jaksa KPK Cecar Eks Bos PPT ET Singapura
31 hari lalu
Eks Managing Director PPT Energy Trading Singapura Arief Basuki hadir sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan korupsi LNG Pertamina
Baca SelengkapnyaSidang Karen Agustiawan Perkara Korupsi LNG, Jaksa Gali Keterangan Saksi Senior Vice President Gas PT Pertamina
37 hari lalu
Karen Agustiawan juga didakwa memperkaya diri sendiri sebesar Rp 1,09 miliar dan US$ 104.016 dalam perkara korupsi LNG ini.
Baca SelengkapnyaPertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek
38 hari lalu
PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.
Baca SelengkapnyaDeretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi
42 hari lalu
Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.
Baca SelengkapnyaUntung US$ 92 Juta, Karen Agustiawan Tantang Pertamina Batalkan Kontrak Pengadaan LNG
58 hari lalu
Karen Agustiawan menantang Pertamina membatalkan kontrak atau perjanjian kerja sama pengembangan bisnis gas pada beberapa kilang LNG di Amerika.
Baca SelengkapnyaTak Terima Dakwaan Jaksa KPK, Karen Agustiawan: Dijadikan Tersangka atas Kontrak yang Tidak Berlaku
58 hari lalu
Karen Agustiawan merasa keberatan atas dakwaan Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi atau JPU KPK karena telah merugikannya.
Baca SelengkapnyaHakim Tolak Eksepsi Karen Agustiawan: Nota Keberatan tidak Berdasarkan Hukum
58 hari lalu
Hakim Tipikor menilai eksepsi eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan tidak berdasarkan hukum
Baca SelengkapnyaAlasan Hakim Tolak Eksepsi Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
58 hari lalu
Majelis Hakim Tipikor menolak nota keberatan atau eksepsi mantan Dirut PT Pertamina, Karen Agustiawan. Apa alasannya?
Baca Selengkapnya