Rupiah Bakal Stabil di 9.680-9.720  

Kamis, 11 April 2013 17:44 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Penguatan signifikan yang dialami dua hari berturut-turut membuat rupiah mengalami koreksi secara teknis.

Pada transaksi pasar uang hari ini, rupiah melemah 12 poin (0,12) persen ke level 9.702 per dolar Amerika Serikat (AS).

Analis PT Monex Investindo Futures, Johanes Ginting, mengatakan rupiah mengalami koreksi wajar setelah mengalami penguatan yang cukup signifikan selama dua hari berturut-turut. "Setelah menguat signifikan, rupiah mulai mencari zona nyamannya yang baru di kisaran 9.680 hingga 9.720."

Selama dua hari, rupiah telah menguat 62 poin (0,63 persen). Tertekannya dolar di pasar uang membuat investor cenderung melepaskan safe haven untuk masuk ke pasar yang lebih berisiko, termasuk rupiah. Apalagi di saat yang sama pemerintah mengeluarkan lelang SUN (global bond) untuk menarik dana asing.

Menurut Yohanes, rupiah tidak mungkin terus menguat tanpa diselingi koreksi. Begitu pula rupiah tidak mungkin terus melemah tanpa diselingi penguatan. "Namun, tahun ini kecenderungannya belum berpihak ke rupiah karena kinerja perdagangan yang defisit."

Spekulasi yang beredar bahwa tingginya inflasi akan mendorong Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga sekaligus mengerek rupiah, tidak terbukti. Bank sentral menilai tingginya inflasi lebih disebabkan oleh minimnya pasokan bahan pangan dan bisa diselesaikan dengan kebijakan yang efektif.

Sentimen global masih cenderung positif dipicu oleh pernyataan bank sentral Amerika (The Fed) yang akan terus mengeluarkan stimulus hingga akhir 2013 serta stimulus Jepang.

Hingga pukul 16.40 WIB, dolar Singapura ditransaksikan di 1,2370 per dolar AS, dolar Hong Kong 7,7628 per dolar AS, won 1.129,25 per dolar AS. Kemudian yuan 6,1962 per dolar AS, dan ringgit 3,0335 per dolar AS.

PDAT | M. AZHAR

Topik terpopuler:
Sprindik KPK
| Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas

Berita lainnya:

Buat Akun Twitter, SBY Belum Targetkan Followers
Spanduk Pro-Kopassus Bertebaran di Yogyakarta
Aktif di Twitter, Ini Pesan Anggota DPR untuk SBY
Pargono Terus Meneror, Asep Hendro Pasrah

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

15 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya