Jika Menang, StanChart Tidak Akan Merger Permata

Reporter

Editor

Selasa, 31 Agustus 2004 10:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Standard Chartered Bank tidak akan menggabungkan Bank Permata dalam satu unit atau merger seandainya menang dalam tender saham pemerintah di Permata. Stanchart telah mengajukan pernyataan minat resmi dan penawaran awal ke Perusahaan Pengelola Aset (PPA) bersama partner dalam konsorsium, PT Astra International Tbk.Menurut Direktur Utama StanChart, Stewart D. Hall, Permata merupakan bank sudah tumbuh dengan baik. Ia mengatakan konsorsium percaya akan melakukan kerjasama dengan manajemen Permata. "Jadi kami akan tetap mempertahankan Permata sebagai institusi independen yang fokus ke ritel," katanya di sela acara grand launching Standard Chartered Securities Indonesia di Hotel Intercontinental Midplaza, Jakarta, Senin (30/8) malam.Permata, lanjut Stewart, akan tetap menjadi bank fokus ritel. Stewart menambahkan StanChart akan memberikan kontribusi dengan bantuan teknologi dan pengembangan produk. Menurutnya StanChart akan membantu Permata dalam mengembangkan jaringan internasional. Ia yakin konsorsium mampu makin meningkatkan nilai dan kinerja Permata. StanChart bergabung dengan Astra dalam satu konsorsium untuk membeli 51 persen saham pemerintah di bank Permata. Masing-masing sepakat kontribusinya adalah 50:50. Namun Stewart belum menyebutkan nilai yang sudah dianggarkan StanChart mengikuti tender ini. Ia juga tidak menyebutkan sumber pembiayaan untuk keperluan ini. "Terlalu sensitif dan tergesa-gesa. Kami baru memasukkan penawaran awal (preliminary bid)," kata dia.Menurutnya konsorsium akan mempublikasikan anggaran serta tawarannya setelah lolos tahap pertama dan memasuki penawaran akhir (final bid). Rencananya Perusahaan Pengelola Aset (PPA) akan memilih lima konsorsium yang akan lolos ke penawaran akhir ini. "Kami harap bisa melewati tahap pertama ini. Kami cukup optimis," katanya.Dalam penawaran awal ini, PPA juga mengharapkan harga saham Permata sebesar 1,8 kali nilai buku. Dalam proses penjualan saham bank sebelumnya rata-rata nilai bukunya sekitar 1,5 kali. Stewart berkomentar harga merupakan cerminan kondisi ekonomi Indonesia yang sudah berkembang jauh lebih baik. "Berdasarkan analisa regional, harapan itu bisa tercapai bahkan melebihinya," kata dia. Yandi MR - Tempo News Room

Berita terkait

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

7 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

7 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

10 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

18 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

20 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

23 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

23 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

25 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya

OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

25 hari lalu

OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

OJK sampaikan restrukturisasi kredit perbankan untuk mengatasi dampak Covid-19 berakhir pada 31 Maret 2024,. Apa artinya bagi pelaku usaha?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

26 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya