Menteri Gita: Kita Harus Lirik Pasar Ekspor Baru

Reporter

Selasa, 9 April 2013 15:22 WIB

Gita Wirjawan. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan Indonesia harus mengincar pasar ekspor barang modal baru di tengah stagnasi pasar Eropa dan Amerika Serikat. "Mau tidak mau harus mencari jalur diversifikasi baru," katanya dalam seminar Apindo berjudul "Dunia Usaha Maju, Indonesia Kuat," di Jakarta, Selasa, 9 April 2013.

Menurut Gita, Indonesia sudah mulai mengincar pasar pemasaran ekspor baru seperti Afrika Selatan, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada pasar tradisional. "Sambil diversifikasi, kita berharap agar terjadi pemulihan ekonomi pada zona yang terkena kontraksi," katanya.

Gita mengatakan perjanjian perdagangan bebas yang ada sekarang akan diubah menjadi kemitraan menyeluruh yang mengedepankan prinsip-prinsip liberalisasi yang adil. "Yang existing akan diubah menjadi regional comprehensive partnership, bedanya, bisa membuat keadilan," katanya.

Perbedaan dalam sistem ini adalah liberalisasi dilakukan dengan syarat investasi pada sektor yang bisa meningkatkan nilai tambah. Beberapa kerja sama free trade yang sudah dijalin Indonesia antara lain dengan Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, dan Selandia Baru.

Menteri Perindustrian Mohamad Soleman Hidayat mengatakan industri Indonesia saat ini harus fokus menghadapi ASEAN Economic Community agar bisa bersaing dengan negara-negara ASEAN lain. "Bagaimana bisa lebih kompetitif, apalagi memasuki AEC, di mana pasar tunggal ASEAN akan berlangsung. Pasar Indonesia akan digunakan oleh negara ASEAN lain," katanya.

Agar dapat bersaing, kata Hidayat, Kementerian Perindustrian mencanangkan program hilirisasi untuk meningkatkan ekspor barang modal. "Setelah puluhan tahun bertahan dengan tradisi mengekspor bahan baku, ini harus kita ubah," katanya.

ANANDA TERESIA

Berita lainnya:
3 Fakta Kapolda DIY Kontak Pangdam Sebelum Insiden
SBY: SMS Saya ke Anas Tidak Dibalas

Kisah Penjaga Mayat yang Memandikan Nurdin M Top

SBY Sudah Menduga Penyerang Cebongan Kopassus

SBY: Kami Menyayangi Anas Urbaningrum

Agustus, SBY Bakal Ganti Kapolri dan Panglima TNI

Berita terkait

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

12 jam lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

12 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

15 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

15 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

15 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

15 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

15 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

16 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

6 Maret 2024

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya