Bank BUMN Hapus Tagih Kredit Rp 9,62 triliun  

Senin, 8 April 2013 18:38 WIB

Bank Mandiri. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Rapat umum pemegang saham Bank BUMN menetapkan total plafon kredit hapus tagih mencapai Rp 9,62 triliun saat ini dari total kredit hapus buku Rp 70-an triliun. Plafon hapus tagih terbesar ditetapkan Bank Mandiri, yakni Rp 4,9 triliun dari portofolio piutang macet Rp 32,75 triliun.

Direktur Treasury, Financial Institutions and Special Asset Management Bank Mandiri, Royke Tumilaar, menyampaikan 74 persen piutang macet bersumber dari non-UMKM. Secara terperinci, ia menjabarkan, kredit korporasi Rp 16,47 triliun atau 50 persen dari total piutang macet, diikuti business banking Rp 5,64 triliun atau 17 persen, kredit komersial yakni Rp 5,62 triliun atau 17 persen, dan mikro Rp 2,23 triliun atau 7 persen.

"Sebanyak 65 persen kredit macet berumur lebih dari 5 tahun. Ada juga kredit yang telah macet sejak 1967," ucapnya. Kredit lama tersebut adalah kredit macet bawaan bank-bank merger yang melebur menjadi Bank Mandiri. "Ini terbesar ex legacy Rp 10,2 triliun.”

Plafon hapus tagih terbesar kedua adalah dari Bank Negara Indonesia yang mencapai Rp 4,6 triliun dari total kredit hapus buku Rp 7,307 triliun. Meski begitu, Direktur Utama BNI Gatot Suwondo mengatakan jika ditambah dengan kredit yang agunannya sudah tidak ada atau tidak sesuai jumlahnya, membengkak menjadi Rp 22 triliun.

Dari total kredit hapus buku tersebut, 78,4 persen bersumber dari non-UMKM. Plafon hapus tagih paling besar juga dialokasikan untuk kategori ini, yakni Rp 3,782 triliun atau 82,7 persen dari total plafon.

Adapun plafon hapus tagih Bank Tabungan Negara mencapai Rp 115 miliar dari total piutang macet Rp 743,5 miliar. Dari piutang macet yang dimaksud, sumber terbesarnya adalah kredit konsumsi Rp 464,5 miliar, diikuti komersial non-UMKM Rp 233,7 miliar, dan komersial UMKM Rp 45,3 miliar.

Adapun plafon hapus tagih akan digunakan paling besar untuk kredit lama periode 1977-1994, yakni Rp 58,7 miliar, kredit macet selepas pemisahan negara eks Dili Rp 44 miliar, kredit macet dari korban gempa tsunami Rp 11,6 miliar, dan gempa Yogyakarta Rp 700 juta.

Berbeda dengan tiga bank BUMN lainnya, piutang macet BRI mencapai Rp 14,53 triliun dengan sumber terbesar dari kredit mikro, yakni Rp 5,31 triliun atau 36,58 persen. Angka ini diikuti kredit retail Rp 4,19 triliun atau 28,87 persen, kredit program pemerintah Rp 1,59 triliun atau 10,97 persen, kredit menengah Rp 1,71 triliun atau 11,74 persen, dan yang terkecil kredit korporasi Rp 1,72 triliun atau 11,85 persen.

Adapun plafon hapus tagih BRI sesuai RUPS 2007 mencapai Rp 464 miliar dan sudah direalisasi sebesar Rp 39,54 miliar untuk debitor korban gempa Aceh dan Yogyakarta. Saat ini, plafon hapus tagih tersisa Rp 424,5 miliar.

MARTHA THERTINA

Berita Terpopuler:
3 Fakta Kapolda DIY Kontak Pangdam Sebelum Insiden

SBY Keseleo Lidah, Mencoreng Jadi Menggoreng

Polisi Endus Penyerang Cebongan dari Ponsel?

Pangdam Diponegoro Serahkan Jabatan Besok

Pilkada Palembang, Romi - Harno Unggul Sementara

Berita terkait

BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

5 Februari 2024

BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity

Baca Selengkapnya

Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

22 Mei 2023

Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

Perseroan optimis pada tahun ini dapat mencatatkan kinerja lebih baik

Baca Selengkapnya

Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

16 Maret 2023

Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

BNI menjalankan sejumlah inovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah.

Baca Selengkapnya

Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

12 Februari 2023

Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

Berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis, BNI optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022

6 Februari 2023

Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022

Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital

Baca Selengkapnya

Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

6 Februari 2023

Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

Seluruh lini produksi mulai dari feronikel, emas, hingga alumina tetap bertumbuh di tengah tantangan kondisi global.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai

22 Januari 2023

Erick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja apik Pelindo merupakan kerja keras jajaran direksi, komisaris, dan seluruh pegawai Pelindo.

Baca Selengkapnya

Penerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI

10 Januari 2023

Penerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI

Melalui kinerja Wealth Management yang progresif selama 2022, BRI juga berhasil mendapat sejumlah penghargaan.

Baca Selengkapnya

Tunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun

3 Januari 2023

Tunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun

BRI mampu menjaga pertumbuhan Kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang solid.

Baca Selengkapnya

Kinerja Saham Bank Mandiri Menguat

13 Oktober 2022

Kinerja Saham Bank Mandiri Menguat

Sempat anjlok hingga Rp 3.760 per lembar saham pada Mei, kini saham Bank Mandiri menguat jadi Rp 9.600.

Baca Selengkapnya