TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan PT Visi Media Asia Tbk (Viva) harus menyerahkan laporan keterbukaan kepada otoritas terkait rencana perusahaan menjual saham kepemilikan. "Harus ada laporan hal yang bersifat materiil," kata Direktur Pengawasan dan Kepatuhan BEI, Urip Budhiprasetyo, di gedung BEI, Jumat, 5 April 2013.
Hingga sekarang, Urip mengaku belum menerima laporan keterbukaan tersebut dari PT Viva. "Tapi nanti saya cek lagi," katanya.
Saat ini harga saham perusahaan milik grup Bakrie itu terus meningkat. Namun, BEI belum melihat ada ketidakwajaran dalam pergerakan saham tersebut. Apabila teridentifikasi tidak wajar, perdagangan saham Viva bisa saja di-suspend dan dimasukkan dalam kategori Unusual Market Activity (UMA).
"Kalau bergerak tidak wajar nanti laporannya masuk ke saya, kemudian dilihat juga fundamental tingkat kewajarannya," kata Urip.
Grup Bakrie memiliki 51 persen saham Viva dengan nilai kapitalisasi pasar sekitar US$ 800 juta. Grup Bakrie disebut-sebut ingin melepas Viva seharga US$ 1,2 miliar-2 miliar untuk menyokong kebutuhan dana mereka dalam membeli kembali aset Bumi Resources dari Bumi Plc. Chairul Tanjung, pemilik Para Grup, menyatakan tertarik untuk mengakuisisinya.
RIRIN AGUSTIA
Berita terkait
Wamendag Dorong Rencana Ekspansi Produk Indonesia ke Luar Negeri
26 Januari 2024
Pemerintah memiliki 46 perwakilan perdagangan di seluruh dunia
Baca SelengkapnyaKinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI
14 November 2023
Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).
Baca SelengkapnyaPT Bakrie & Brothers Tbk. Raih Kinerja Keuangan Positif Selama 2022
17 Juni 2023
PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) meraih kinerja keuangan positif sepanjang 2022 sekalipun prestasi tersebut diraih melalui upaya yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Kendaraan Listrik VKTR Bakal IPO pada 19 Juni, Bidik Dana Rp 800 Miliar
14 Juni 2023
Perusahaan pengembangan ekosistem kendaraan listrik segmen heavy mobility, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) bersiap melepas saham ke publik atau Initial Public Offering (IPO) pada 19 Juni 2023.
Baca SelengkapnyaIPO Perusahaan Kendaraan Listrik (VKTR) Bidik Rp 1,1 T, Lego Harga Saham Rp 100 - 130
26 Mei 2023
PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) bersiap menggelar Initial Public Offering atau IPO dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaAnak Usaha Bakrie & Brothers Serahkan 22 Bus Listrik ke PT Mayasari Bakti untuk Operasional Transjakarta
15 Maret 2023
Anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), serahkan 22 unit bus listrik kepada PT Mayasari Bakti.
Baca SelengkapnyaAnak Usaha Bakrie & Brothers Akan Bangun Fasilitas Perakitan Bus Listrik di Indonesia
15 Maret 2023
Pembangunan fasilitas perakitan bus listrik itu akan dilakukan bekerja sama dengan industri kendaraan listrik dari Cina yakni BYD Auto.
Baca SelengkapnyaIHSG Berhasil Bangkit di Tengah Pengumuman Kenaikan Suku Bunga BI
22 Desember 2022
IHSG hari ini bertengger di level 6.824,4 atau naik 0,05 persen dari perdagangan sehari sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBakrie & Brothers Cetak Laba Kuartal III 2022 Rp 180,45 Miliar
31 Oktober 2022
PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) mencetak perbaikan kinerja hingga September 2022 dan mampu berbalik laba.
Baca SelengkapnyaBidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya
17 Oktober 2022
Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.
Baca Selengkapnya