TEMPO.CO, Jakarta - Pameran produk otomotif baru dan bekas, Pasar Jongkok Otomotif atau Parjo, akan kembali digelar pada 6-7 April mendatang di Parkir Timur Senayan, Jakarta. Project Manager Parjo, Agus Gusni, mengatakan pameran ini merupakan pasar otomotif rakyat yang bisa memenuhi kebutuhan kolektor dan penggila otomotif. "Dalam pameran ini, produsen dapat melakukan pengembangan pada produknya dan nantinya akan mendorong pertumbuhan industri otomotif Tanah Air," katanya dalam konferensi pers di Bintaro, Selasa, 2 April 2013.
Parjo, kata Agus, merupakan pameran yang menjual motor dan mobil, baik baru maupun bekas. Beragam aksesoris otomotif serta arena berkumpulmya komunitas otomotif untuk saling bertukar informasi mengenai otomotif. "Parjo juga diminati oleh dealer mobil dan motor baru, serta pedagang aksesori dan spare part," katanya.
Sebanyak 200 stand dan 48 komunitas otomotif akan terlibat dalam penyelenggaraan Parjo tahun ini. Beberapa stand yang akan hadir di Parjo antara lain Raja Motor, Studio Motor, VW Indonesia, Mercy, Volvo Club Indonesia, TM Helmet, Asco Motor, dan Respiro. Parjo 2 juga akan menyediakan kesempatan test drive bagi ATPM yang berminat memamerkan mobil atau motor terbaru.
Panitia menargetkan jumlah pengunjung akan menembus 25 ribu pengunjung dalam dua hari pelaksanaan. Harga tiket masuk pameran Rp 10 ribu. Pameran sendiri dimulai pukul 9 pagi sampai 21.00. Agus menolak memberikan target omzet yang diharapkan melalui penyelenggaraan Parjo.
Presiden Forum Komunikasi Komunitas Klub Otomotif (F3KO), Amroe Wahyudi, mengatakan pameran otomotif bertemakan pasar rakyat memberikan banyak manfaat bagi komunitas otomotif di Jakarta. Sebab, pameran ini menjajakan banyak beragam jenis produk otomotif, baik baru maupun bekas. "Even ini tentunya sangat membantu kami dan penggila otomotif," katanya.
Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?
24 Februari 2024
Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?
Tahun 2024 bertepatan dengan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu), bagaimana tren, proyeksi penjualan hingga dampak iklim politik terhadap industri otomotif?
