TEMPO.CO, New York - Indeks harga saham bursa Wall Street ditutup beragam pada perdagangan semalam setelah diterpa masalah ketidakpastian di Siprus. Indeks S&P 500 melanjutkan penurunannya karena investor cemas langkah Siprus menempatkan talangan finansial yang dianggap berisiko.
“Kami mengharapkan masalah yang kembali muncul di Eropa akan segera dapat diselesaikan di tahun 2013. Perbedaan tahun ini, kita tidak akan mengharapkan krisis yang berkepanjangan,” kata Jim Russel, analis ekuitas dari US Bank Wealth Management.
Indeks saham utama Dow Jones sempat turun hingga 69 poin, namun di akhir perdagangan berhasil ditutup positif dengan menguat tipis 3,76 poin ke level 14.455,82. Caterpillar Inc (CAT) turun 1,22 persen setelah bergerak fluktuatif bersama 14 saham lainnya.
Sementara indeks S&P 500 melanjutkan penurunannya untuk ketiga kalinya dan harus lengser dari level tertingginya sepanjang tahun ini setelah mengalami koreksi 3,76 poin ke posisi 1.548,34. Demikian pula indeks saham teknologi Nasdaq, yang susut 8,49 poin ke 3.229,1.
Laporan tentang penyelamatan yang dianggap konrovensial di Siprus, di mana bank-bank ditutup sampai Kamis, mendominasi sentimen perdagangan bursa Amerika Serikat. Rencananya, Siprus akan mendapatkan dana talangan dari pemberi pinjaman internasional senilai US$ 13 miliar dengan syarat akan mengenakan pajak progresif bagi dana nasabah yang disimpan di bank.
Namun, Parlemen Siprus kemarin menolak proposal untuk mengenakan pajak 6,75 persen bagi deposan kecil (lebih dari 20 ribu euro, dan deposan besar lebih dari 100 ribu euro akan dikenai pajak 9,9 persen).
Bursa Wall Street sepertinya sedang mengambil napas setelah naik kencang. Pada titik tertentu, bank sentral Amerika (the Fed) akan melepas kakinya dari pedal gas. “Tapi kami pikir itu baru akan terlihat pada pertemuan berikutnya dan fokus yang lebih tajam,” tutur Russel.
MARKETWATCH | VIVA B.K
Berita terpopuler:
Daerah Diharapkan Permudah Izin Sektor Energi
Dahlan Iskan Rotasi 5 Pejabat Kementerian BUMN
Ini Harga Ideal Bawang Putih Versi Petani
Pemerintah Operasikan 12 Bandara Baru Tahun Ini
Porsche Pasarkan Mobil Baru Bernama `Macan`
Berita terkait
IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS
3 hari lalu
IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)
Baca SelengkapnyaIHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global
12 hari lalu
IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58
Baca SelengkapnyaBI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
21 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
26 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
58 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaPekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI
30 Januari 2024
Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaIsrael Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober
5 Desember 2023
Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas
Baca SelengkapnyaPotensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.
Baca SelengkapnyaBEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham
30 November 2023
Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.
Baca Selengkapnya