Lion Air Pesan 201 Unit A320 Rp 194,1 Triliun  

Reporter

Senin, 18 Maret 2013 13:09 WIB

Lion Air. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, PARIS - Perusahaan maskapai nasional PT Lion Mentari Airlines (Lion Air) menandatangani pemesanan 201 unit pesawat jet medium A320 dengan Airbus SAS senilai US$ 20 miliar (Rp 194,1 triliun). Sumber Reuters yang tidak bersedia disebut namanya mengatakan nilai kontrak jual-beli pesawat itu mencetak rekor, seiring dengan target produsen pesawat asal Prancis untuk mengungguli pesaing The Boeing Company guna meraih pertumbuhan bisnis.

Manajemen Airbus dan EADS--anak perusahaan Airbus--ketika dikonfirmasi menolak berkomentar. Penandatanganan jual-beli itu rencananya akan diumumkan Senin waktu Paris yang juga akan dihadiri oleh Presiden Prancis Francois Hollande.

Sebelumnya, pemerintah Prancis menyatakan Hollande akan bertemu dengan CEO Airbus Fabrice Bregier untuk merayakan kesepakatan jual beli besar. Namun pemerintah Prancis tidak merinci soal kesepakatan itu. Sumber itu mengatakan pemesanan Airbus A320 oleh Lion Air--perusahaan yang didirikan oleh Rusdi Kirana--bisa membuat Airbus menjadi perusahaan dengan jumlah pemesanan pesawat terbesar. Rusdi Kirana belum berhasil dimintai tanggapan soal ini.

Media Prancis Les Echos melaporkan pemesanan lebih dari 200 unit pesawat jet itu termasuk sebagian besar untuk model terbaru yang hemat energi di mana per unitnya seharga US$ 100 juta.

Pemesanan pesawat itu seiring target Lion Air untuk ekspansi di kawasan Asia Tenggara. Pertumbuhan jumlah penumpang pesawat di Indonesia seiring tumbuhnya masyarakat kelas menengah. Indonesia yang terdiri dari 17 ribu pulau dengan ekonomi sedang tumbuh menarik minat perusahaan maskapai untuk ekspansi. Pasar penerbangan domestik Indonesia diperkirakan tumbuh 21 persen per tahun.

Pemesanan pesawat itu juga seiring target Lion Air untuk memenangi persaingan di Asia Tenggara. Di kawasan Lion Air yang merupakan maskapai berbiaya rendah adalah saingan berat maskapai asal Malaysia, AirAsia Bhd. Di Indonesia AirAsia Bhd menjalankan operasinya melalui anak perusahaan PT Indonesia AirAsia.

Beberapa pengamat memperkirakan perang tarif penerbangan akan semakin sengit akibat kompetisi bisnis kedua maskapai. Selama ini pesawat AirAsia secara eksklusif juga dipasok oleh Airbus, adapun Lion Air oleh Airbus dan Boeing. Dua maskapai sama-sama sebagai pembeli pesawat dalam jumlah besar. Maskapai jarang sekali berpindah membeli pesawat dari produsen lain karena terkait dengan mahalnya biaya training operasi pesawat dan suku cadang.

Berdasarkan data bulanan penjualan pesawat, jumlah penjualan pesawat Boeing melampaui Airbus pada 2012, untuk pertama kalinya dalam enam tahun dan diperkirakan tahun ini Boeing masih memimpin.

Kontrak jual-beli pesawat terbesar lainnya akhir-akhir ini jumlahnya mencapai US$ 35 miliar. Di antaranya maskapai asal Prancis Lufthansa pekan lalu memesan 102 unit Airbus dan Boeing, Turkish Airlines memesan 82 unit Airbus dan Maskapai Irlandia Ryanair menargetkan untuk membeli 170 unit pesawat Boeing.

REUTERS | ABDUL MALIK

Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

36 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

51 hari lalu

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

53 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

54 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

54 hari lalu

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya