Pemerintah Anggarkan Rp 152 Miliar Atasi Kekeringan

Reporter

Editor

Kamis, 19 Agustus 2004 14:22 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp 152 miliar untuk mengatasi kekeringan tahun ini. Dari dana itu sekitar Rp 80 miliar dialokasikan untuk membantu daerah-daerah yang mengalami kekeringan. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk memperbaiki prasarana pengairan yang rusak akibat bencana alam. Menurut Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Soenarno mengatakan dana itu memang dialokasikan ke sektor pengairan. Dana ini diproses melalui tender dengan penawaran lebih rendah. "Itu yang dimanfaatkan," katanya di Jakarta, Kamis (19/8). Perbaikan prasarana pengairan yang rusak diberikan ke daerah yang sebelumnya tidak mendapat alokasi dana. Ditegaskannya, dana diperoleh dari sisa tender sektor sumber daya air Juli lalu.Pengalokasian anggaran kekeringan sudah disiapkan sejak dini. Seperti halnya tahun lalu anggaran mengatasi kekeringan dialokasikan Rp 80 miliar untuk beberapa daerah di Jawa dan luar Jawa. Soenarno mengatakan daerah yang menerima dana itu antara lain kawasan yang benar-benar tidak ada pasokan air sehingga tidak bisa melalukan tanam tanaman pangan.Dikatakannya, pada musim kering ini harus dilakukan perbaikan saluran air. "Disediakan dana agar mereka bisa bekerja. Paling tidak dibutuhkan waktu 1,5 bulan sampai selesai," katanya lagi. Selain itu juga dialokasikan untuk pemeliharaan bendung-bendung yang ada sehingga pada musim hujan semua prasarana pengairan siap menampung air. Sedangkan untuk daerah yang memang merupakan sumber air tapi kekurangan air minum akan difasilitasi dengan sumur, pompa dan bantuan tangki.Keparahan musim kering tergantung pada musim hujan yang akan datang. Sementara ini prediksi musim hujan masih normal. Artinya, kekeringan yang terjadi masih dalam batas normal. "Di Indonesia musim kering dan penghujan," kata Soenarno lagi.Di beberapa daerah kekeringan dikarenakan pertambahan penduduk yang tidak terkendali dan hutan yang mulai rusak. Hal ini menyebabkan debit air semakin berkurang. "Itu sebetulnya siklus yang setiap tahun terjadi dan kita sama sekali, tidak bisa menghilangkan kekeringan dalam waktu pendek," ujarnya.Yang penting, menurut Soenarno, adalah bagaimana melakukan penanganan kekeringan secara bertahap dan diprioritaskan pada pengadaan air minum. Baru setelah itu pada irigasi. "Jika beberapa daerah terjadi kekeringan maka segera harus dibantu agar keluar dari persoalan yang dihadapi," tegas Menkimpraswil.Agriceli - Tempo News Room

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

37 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

43 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

47 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

49 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya