TEMPO.CO, Jakarta - Tiga direksi PT Bumi Resources Mineral (BRMS) melayangkan surat pengunduran diri kepada perusahaan. Salah satunya adalah Samin Tan, yang disebut-sebut oleh Nathaniel Rothschild sebagai salah satu pihak yang menyembunyikan informasi pelepasan saham Bumi Resources di BRMS.
Sekretaris Korporat BRMS Muhammad Sulthon memaparkan tiga direksi yang mengajukan pengunduran diri adalah Samin Tan selaku presiden direktur, Kenneth Raymond Allan sebagai direktur, dan Hardianto selaku direktur. "Perseroan telah menerima surat pengunduran diri anggota direksi tersebut para 28 Februari lalu," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 Maret 2013.
Sebagai proses lebih lanjut atas pengunduran diri beberapa anggota direksi, BRMS akan menindaklanjuti sesuai dengan anggaran dasar perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku.
Sebelumnya, induk perusahaan Bumi Plc mengumumkan bahwa dua direktur non-eksekutif independennya resmi mengundurkan diri. Dua direksi tersebut tidak akan bekerja lagi untuk Bumi Plc efektif per 15 Maret mendatang. "Mereka mundur karena adanya tekanan atas komitmen lain," ujar juru bicara Bumi Plc, Ed Simpkins, dalam keterangan tertulisnya Senin malam lalu.
Kedua direktur itu adalah Philip Yeo dan Sony Harsono. Meskipun kedua nama tersebut tidak termasuk dalam jajaran direksi yang disepakati untuk mundur oleh pemegang saham, tapi mereka termasuk orang-orang yang tidak dipercayai oleh pihak Nathaniel Rothschild—yang kini berseteru dengan Grup Bakrie.
Pada September tahun lalu, salah satu direksi Bumi Plc yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur Bumi Resources, Ari Hudaya, mundur. Setelah itu, pada bulan Oktober, pemilik 7 persen saham Bumi Nathaniel Rotchschild juga mengundurkan diri. Sedangkan pada awal Desember lalu, Indra Bakrie yang menjabat sebagai Direktur dan Wakil Presiden Direktur Bumi Plc ikut mundur.
Lebih jauh, menanggapi mundurnya dua direksi independen tersebut, Nathaniel Rothschild menganggap tidak akan mengubah kekuasaan Grup Bakrie yang sudah tertancap dalam Bumi Plc. "Perubahan direksi ini hanya akan memperkuat kontrol Samin Tan dan Bakrie di perusahaan ke depannya," ujarnya.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.