Ekspor Perikanan Ditargetkan Mencapai US$ 5 Miliar  

Rabu, 20 Februari 2013 16:26 WIB

Sharif Cicip Sutardjo. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor perikanan tahun ini mencapai US$ 5 miliar. Target itu diharapkan bisa tercapai dengan menerapkan konsep ekonomi biru (blue economy).

"Blue economy prinsipnya adalah berusaha dengan cara inovasi dan kreativitas," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kelautan dan Perikanan, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa malam, 19 Februari 2013.

Menurut Sharif, tujuan utama dari sektor perikanan adalah menaikkan nilai tambah produk. Ia mencontohkan, ikan nila yang banyak berasal dari Sumatera dan Jawa bisa diolah menjadi berbagai produk, seperti dagingnya menjadi fillet, kulit menjadi sepatu, bahkan darah ikannya bisa menjadi keripik.

"Begitu diproses tanpa limbah, dia dapat revenue (nilai tambah) lebih dan berikan pekerjaan ke orang yang lebih banyak. Tidak akan mencemari lingkungan dan menyejahterakan rakyat," ujar Sharif.

Selain ikan, dengan konsep ekonomi biru, produk rumput laut juga bisa dimanfaatkan. Limbah rumput laut bisa diolah dengan kotoran sapi untuk menjadi pakan ikan dan peternakan. Indonesia sudah mampu mencapai produksi rumput laut sebesar 6 juta ton.

Konsep blue economy, kata Sharif, juga harus diterapkan pada produksi perikanan untuk meningkatkan nilai ekspor. Tahun lalu, produksi perikanan nasional mencapai 15,26 juta ton, yang terdiri atas perikanan tangkap 5,8 juta ton dan perikanan budi daya 9,4 juta ton.

KKP menargetkan nilai ekspor hasil perikanan tahun ini sebesar US$ 5 miliar. Angka ini naik dibandingkan dengan realisasi sementara ekspor sepanjang 2012 yang sebesar US$ 3,90 miliar.

Sharif menambahkan, melalui penerapan ekonomi biru, tingkat konsumsi ikan ditargetkan mencapai 33,89 kilogram per kapita per tahun dan pada 2014 sebesar 38 kilogram per kapita per tahun.

Dengan kenaikan itu, diharapkan nilai tukar nelayan yang menjadi acuan kesejahteraan nelayan ikut naik. Pada tahun ini ditargetkan nilai tukar nelayan di angka 110, sedangkan pada 2014 ditargetkan berada di angka 112.

ROSALINA

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

4 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

5 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

16 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

26 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

27 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

46 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

46 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

46 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

47 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya