Pengunjung melintas di belakang tulisan PT. Dyandra Media International Tbk (DMI) setelah konfrensi press tentang rencana untuk melakukan penawaran umum saham perdana di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa (19/2). TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Anak usaha Grup Kompas Gramedia, PT Dyandra Media Internasional (DMI), masuk bursa dengan melepas saham perdana (initial public offering–IPO) 1,28 juta saham. Perseroan menargetkan perolehan dana sekitar Rp 500 miliar dari pelepasan saham perdana.
Direktur Utama Dyandra Media Internasional, Liliek Utama, menuturkan, pelepasan saham tersebut setara dengan 30 persen dari modal yang disetor. Kisaran harga penawaran Rp 315-Rp 415 per lembar saham.
"Kami optimistis bahwa IPO DMI akan memperoleh tanggapan positif dari berbagai kalangan investor, baik domestik maupun internasional, karena keunikan model bisnis kami," ujar Lilik saat menggelar paparan publik di Jakarta Convention Center, Selasa, 19 Februari 2013.
Dyandra Media bergerak di industri meeting, incentive, convention, dan exhibition (MICE) melepas saham dengan alasan untuk pengembangan usaha. Dana yang diperoleh dari hasil IPO sekitar 67 persennya akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk penyertaan modal pada entitas anak. Sekitar 24 persen untuk pelunasan pokok utang bank sehubungan dengan proyek-proyek yang sudah dilaksanakan, dan sisanya 9 persen untuk modal kerja.
Untuk IPO, perseroan menunjuk Mandiri Sekuritas dan OSK Nusadana Securities sebagai penjamin pelaksana emisi saham. Sebagai catatan, hingga triwulan ketiga tahun lalu, perseroan membukukan pendapatan sebanyak Rp 413 miliar dan laba berjalan sebanyak Rp 37,8 triliun.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.