Pemerintah Kaji Usulan PPN Jadi Pajak Penjualan  

Reporter

Senin, 11 Februari 2013 19:44 WIB

Direktur Jenderal Pajak, Fuad Rahmany. TEMPO/Jacky Rachmansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany, menyatakan Direktorat Jenderal Pajak akan mengkaji usulan Komite Ekonomi Nasional untuk mengubah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi Pajak Penjualan (PPn). Menurut dia, sebagian besar negara saat ini menggunakan sistem PPN.

"Itu perlu dikaji. Di Eropa sebagian besar PPN, yang masih pajak penjualan itu Amerika. Sekarang lebih banyak PPN," kata Fuad di kantor Kementerian Keuangan, Senin, 11 Februari 2013.

Menurut Fuad, perubahan yang diusulkan KEN itu harus dibahas melalui mekanisme perubahan Undang-Undang. Selain itu, harus ada kajian dan diskusi mendalam terkait perubahan tersebut. "Sebagai Dirjen Pajak saya tidak bisa memberi komentar."

Fuad menambahkan sebelumnya adanya sistem PPN, Indonesia menerapkan sistem PPn. Namun sistem PPn mempunyai kelemahan karena terjadi double tax. "Nanti dilihat bagaimana selesaikan masalah pajak bergandanya. Makanya perlu kajian. Semua ada plus minusnya," katanya.

Sebelumnya, dalam rekomendasi Komite Ekonomi Nasional kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tarif PPN diusulkan naik dari 10 persen menjadi 13 persen. Hal itu untuk meningkatkan penerimaan negara dan mengejar target pendapat dari pajak pada tahun ini yang berjumlah Rp 1042,32 triliun. KEN juga mengusulkan penggantian istilah PPN menjadi Pajak Penjualan.

Dalam kesempatan terpisah, Pelaksana Tugas Badan Kebijakan Fiskal, Bambang Brodjonegoro menilai perubahan PPN menjadi PPn tidak relevan. Menurut dia, saat ini orang cenderung masih menggunakan (value added tax/PPN). Menurut dia, masih ada ruang di PPN karena effective tax rate yang diterima sekarang masih di bawah rate PPN.

"Tarif PPN 10 persen, seharusnya pajaknya 10 persen dari total konsumsi. Tapi, kan, tidak, masih ada 2-3 persen. Jadi masih bisa diperbaiki. Memang sulit karena sistemnya berat, tapi itu yang terbaik sekarang. kalau kembali ke sales tax lagi susah," katanya.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita terpopuler lainnya:

Mahasiswi UI Tewas Setelah Loncat dari Angkot

Yusuf Supendi: Anis Matta itu Pintar, Tapi...
Peruntungan di Tahun Ular Air

Kader PKS Juga Pernah Bermasalah Soal Perempuan

Orang Ini Bisa Selamatkan Partai Demokrat

Agnes Tampil di Acara Pra-Grammy

Berita terkait

Rencana Kenaikan PPN 12 Persen, Airlangga: Target Kami Pendapatan Pajak Naik

1 hari lalu

Rencana Kenaikan PPN 12 Persen, Airlangga: Target Kami Pendapatan Pajak Naik

Pemerintah akan menaikkan PPN 12 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto singgung kenaikan pendapatan pajak.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan PPh Pribadi Tertinggi, Ada yang Mencapai 55 Persen

2 hari lalu

10 Negara dengan PPh Pribadi Tertinggi, Ada yang Mencapai 55 Persen

Berikut ini deretan negara dengan tarif pajak penghasilan pribadi tertinggi hingga 50 persen, didominasi oleh negara-negara di Benua Eropa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

5 hari lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

6 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

6 hari lalu

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

Berikut deretan negara yang tidak memungut pajak penghasilan (PPh) pribadi, didominasi oleh negara yang kaya cadangan migas.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

8 hari lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

8 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

8 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

9 hari lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya