TEMPO.CO, Jakarta - Terapresiasinya dolar Amerika Serikat terhadap mata uang utama dunia membuat rupiah kembali melemah di atas level 9.700 per dolar.
Antisipasi para pelaku pasar terhadap hasil pertemuan para pemimpin bank sentral Eropa dan Inggris Kamis besok membuat mata uang Negeri Abang Sam mampu berbalik arah menguat terhadap euro. Imbasnya, mata uang regional, termasuk rupiah, cenderung melemah hari ini.
Di transaksi pasar uang hari ini, Rabu, 6 Februari 2013, nilai tukar rupiah ditutup melemah 35 poin (0,36 persen) ke 9.710 per dolar AS.
Head of Research Treasury Bank BNI, Nurul Eti Nurbaeti, mengungkapkan, aksi ambil untung yang terjadi pada euro serta merosotnya yen hingga ke level terendahnya dalam tiga tahun terakhir kembali membebani pergerakan rupiah.
Pelemahan rupiah kali ini bukan disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 yang berada di bawah target, melainkan karena dolar Amerika memang sedang menguat. “Hal ini bisa dilihat dalam beberapa pekan terakhir pergerakan rupiah tidak terlalu fluktuatif dan bahkan cenderung menguat, karena dolar AS nya sedang terdepresiasi terhadap mata uang dunia,” tuturnya.
Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun lalu agak melambat dan hanya tumbuh 6,23 persen, ini merupakan suatu prestasi saat ekonomi di bererapa kawasan mengalami resesi.
Permintaan dolar AS di pasar domestik masih tetap tinggi, namun tidak sebesar pada akhir tahun lalu dan awal Januari kemarin. Saat dolar melemah tekanan atas rupiah juga sedikit mereda, membuat rupiah berada di level 9.600 per dolar AS.
Bank Sentral Jepang (BoJ) cukup agresif melakukan intervensi di pasar untuk melemahkan mata uangnya, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja ekspor negaranya serta mencapai target inflasi tahun ini sebesar 2 persen, sehingga bisa memicu apresiasi dolar.
Bank Sentral Amerika (The Fed) yang tetap mempertahankan suku bunganya di level terendah serta komitmen untuk melanjutkan program stimulus membuat euro sempat menguat hingga ke US$ 1,37. Namun, kini euro telah berada di kisaran US$ 1,35
Dolar Singapura sore ini melemah 0,08 persen, won Korea turun 0,09 persen, peso Filipina terdepresiasi 0,11 persen, ringgit Malaysia turun 0,29 persen, serta rupee India juga melemah 0,39 persen.
VIVA B. K
Berita terkait
Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
14 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca Selengkapnya95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah
18 hari lalu
Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.
Baca SelengkapnyaTingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah
19 hari lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
20 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
20 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca SelengkapnyaBos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku
20 hari lalu
Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga
21 hari lalu
Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.
Baca SelengkapnyaIstana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK
1 Desember 2023
Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.
Baca SelengkapnyaWamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir
27 Oktober 2023
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.
Baca SelengkapnyaAgenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua
26 Oktober 2023
Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?
Baca Selengkapnya