LPEI Targetkan Laba Rp 600 Miliar

Reporter

Selasa, 5 Februari 2013 18:40 WIB

Pembuatan barang keramik kualitas ekspor di Bandung, Jawa Barat (23/12). Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia akan menanggung pembiayaan ekspor, bagi pengusaha UKM yang mampu memenuhi permintaan luar negeri. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta-Direktur Keuangan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Exim Bank, Basuki Setyadji menargetkan perolehan laba tahun ini sebesar Rp 600 miliar. Target ini naik 20 persen dari perolehan tahun lalu yang mencapai Rp 520 miliar.

"Nanti volume pembiayaan yang akan kami tambah," kata Direktur Keuangan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Basuki Setyadji usai rapat dengar pendapat (RDP) memberi masukan dan pandangan RUU Usaha Perasuransian dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa 5 Februari 2013.

Untuk mencapai target tersebut perseroan akan menggenjot pembiayaan hingga Rp 32 triliun. Menurut Basuki, hingga Desember tahun lalu, pembiayaan yang telah disalurkan perseroan mencapai Rp 26, 7 triliun naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 20,5 triliun.

Sedangkan sektor terbesar yang dibiayai perseroan, masih dari perkebunan terutama kelapa sawit hingga mencapai Rp1 triliun. Sektor lain adalah tekstil dan industri besi. Tahun ini perseroan akan membidik sektor baru yaitu sektor smelter atau industri pengolahan khususnya pertambangan (hilirisasi).

Ia menambahkan LPEI juga akan menggenjot pembiayaan ekspor bagi segmen usaha kecil menengah (UKM) menjadi sekitar Rp 3,2 triliun atau naik jika dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,6 triliun. “Porsi pembiayaan UKM tetap dijaga pada angka 10 persen dari total pembiayaan,” katanya.


Ia optimistis target tersebut akan tercapai mengingat sektor yang dibiayai adalah ekspor, kebutuhan dasar yang tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi krisis Eropa. Sementara untuk sumber pendanaan tahun ini, perseroan berencana menerbitkan obligasi rupiah sebesar Rp 5,5 triliun dan obligasi valas sebesar US$ 500 juta.


"Untuk yang valas kita lihat situasi market. Untuk yang rupiah kami terbitkan semester satu ini," tuturnya.

Direktur Eksekutif LPEI I Made Gde Erata menambahkan pembiayaan tidak banyak terpengaruh oleh krisis Eropa karena mayoritas nasabah adalah eksportir dan importir jangka panjang. "Kami juga membiayai infrastruktur ekspor untuk kontraktor pelabuhan," katanya.

FIONA PUTRI HASYIM



Berita terkait

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

8 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

8 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

11 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

19 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

21 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

24 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

24 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

26 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya

OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

26 hari lalu

OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

OJK sampaikan restrukturisasi kredit perbankan untuk mengatasi dampak Covid-19 berakhir pada 31 Maret 2024,. Apa artinya bagi pelaku usaha?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

27 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya