Tiga Maskapai Angkut Penumpang Batavia tanpa Biaya  

Reporter

Editor

Zed abidien

Sabtu, 2 Februari 2013 17:34 WIB

Calon penumpang Batavia Air menunjukan tiket pesawat saat akan meminta ganti rugi di terminal 1 C Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (31/1). Para penumpang terlantar akibat putusan pailit terhadap maskapai tersebut oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yang berlaku sejak pukul 00.00 dini hari tadi. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan menuturkan saat ini sudah terdapat tiga maskapi penerbangan yang akan memfasilitasi penumpang Batavia Air tanpa dikenakan tambahan biaya.

Tiga maskapai tersebut adalah Mandala Air, Express Air, dan Citilink. "Fasilitas diberikan untuk beberapa rute yang dilalui oleh Batavia sesuai permintaan tiga maskapai tersebut," ujar Bambang, Sabtu, 2 Februari 2013.

Ia menuturkan,pemerintah menawarkan 42 rute domestik dan 6 rute internasional yang dimiliki oleh Batavia kepada para maskapai dengan kompensasi maskapai bersedia memberika fasilitas penerbangan pada penumpang Batavia secara cuma-cuma. Dari penawaran tersebut, baru tiga maskapai yang menyatakan berminat dan mengajukan permohonan pada pemerintah.

Mandala misalnya mengajukan 3 rute domestik dan 1 rute internasional milik Batavia untuk diambil alih. Sementara, Express Air mengajukan 4 rute di mana baru diberikan dua rute oleh pemerintah dan mulai beroperasi Senin besok.

Untuk Citilink, mengajukan hingga 14 rute di mana sebagian rutenya sudah dimiliki oleh maskapai tersebut dan mulai diberikan izin operasi pada Selasa depan. "Tetapi penuh 14 rute itu maksimal baru bisa sampai dua bulan," kata dia.

Selain tiga maskapai tersebut, terdapat tiga maskapai lain yang bersedia memfasilitasi penumpang Batavia yaitu Sriwijaya Air, Lion Air dan Indonesia Air Asia. Tetapi untuk tiga maskapai ini karena sifatnya sukarela dan berdasar rasa solidaritas, mekanisme fasilitas diserahkan langsung kepada maskapai.

"Disesuaikan dengan jumlah seat mereka juga," jelasnya. Bambang menegaskan, kebijakan ini dilakukan dengan menggunakan wewenang pemerintah untuk menghindari terjadinya penumpukan dan stabilitas penerbangan.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

6 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

7 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

11 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

12 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

13 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

16 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

18 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

24 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

24 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya