TEMPO.CO, Jakarta - Perum Bulog akan segera membentuk anak usaha yang bergerak di bidang angkutan, survei, dan jasa. Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, anak usaha ini didirikan untuk mendorong kemajuan bisnis pangan yang menjadi bisnis utamanya.
"Perusahaan itu kan harus hidup, tentunya mencari keuntungan. Karena kami Perum maka harus mendorong kemajuan di bidang pangan," kata Sutarto saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kamis 10 Januari 2013.
Pembentukan anak usaha ini diakuinya sudah disetujui oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan. Saat ini proses pembentukan anak usaha ini masih berada di Kementerian Hukum dan HAM.
Menurut rencana, anak usaha Bulog ini akan diberi nama PT Jasa Prima Logistik, dan nama direksi telah diajukan kepada Menteri BUMN. Dalam membentuk anak usaha ini, Bulog menggandeng yayasan karyawan Bulog, Yapinstra (Yayasan Bina Sejahtera Bulog), dan Koplindo (Koperasi Pegawai Logistik Indonesia). "Kementerian BUMN inginnya saham Bulog 95 persen. Sisanya baru yayasan dan Koplindo," katanya.
Meski masih menunggu perizinan legal, Sutarto sudah merencanakan modal awal anak usahanya. Diperkirakan modal awalnya sekitar Rp 100 miliar.
Ke depannya, lanjut Sutarto, Bulog juga bakal mendorong unit-unit usahanya yang sudah berjalan untuk menjadi anak usaha. Seperti, Bulogmart dan Unit Pengolahan Gabah dan Beras.
"Nanti kami arahkan jadi anak usaha, supaya mereka lebih gesit melaksanakan tugas-tugas di lapangan. Karena Bulog ini diserahi tanggungjawab stabilisasi tentunya ada hubungannya dengan jaringan stabilisasi," ujar Sutarto.
Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh
12 hari lalu
Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh
Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024