SBY Dinilai Terlalu Manis Terhadap Malaysia  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 18 Desember 2012 15:39 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga swadaya masyarakat Migrant Care menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terlalu manis ketika berhadapan dengan pemerintah Malaysia. Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, mencontohkan, SBY tidak bertindak tegas ketika bertemu dengan Raja Malaysia Yang Di Pertuan Agong Tuanku Al Haj Abdul Halim.

"Tanggal 4 Desember kemarin, SBY sama sekali tidak menyinggung permasalahan tenaga kerja Indonesia ketika bertemu dengan Raja Malaysia," kata Anis ketika melakukan aksi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Desember 2012.

Tahun ini, pemerintah Malaysia disinyalir kerap bertindak sewenang-wenang. Tidak hanya eksploitasi, kerap juga terjadi pembunuhan, pemerkosaan, dan perdagangan TKI. Migrant Care mencatat, tahun ini, ada 16 TKI yang ditembak mati polisi Malaysia dengan alasan pelaku kriminal. Namun, pemerintah Indonesia tidak melakukan langkah tegas dan cenderung membiarkan.

Dugaan trafficking semakin tak terbantahkan ketika ditemukan praktek penyekapan terhadap ratusan buruh migran perempuan asal Indonesia, Desember ini. Ini menunjukan bahwa iklan TKI on Sale di kawasan Chow Kit, Kuala Lumpur, benar adanya. Namun, Anis melihat pemerintah Indonesia malah tidak menganggap serius iklan ini.

"Tahun ini, tingkat brutalitas polisi Malaysia paling tinggi dibanding tahun sebelumnya," ujar Anis. Sebaliknya, pemerintah Indonesia malah bersikap permisif. Migrant Care menetapkan Polisi Diraja Malaysia pantas dijuluki sebagai buruh migran Indonesia tahun 2012.

Indonesia memang telah meratifikasi konvensi PBB untuk perlindungan hak-hak buruh migran dan anggota keluarga melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2012. Namun Anis menilai hal itu tidak ditindaklanjuti dengan langkah harmonisasi. "Ratifikasi instrumen internasional ini seharusnya juga menjadi sumber daya diplomasi perlindungan TKI," kata Anis.

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI, jumlah warga Indonesia yang bekerja di luar negeri mencapai 3,99 juta orang. Tiga negara utama tujuan para TKI adalah Arab Saudi (1,4 juta orang), Malaysia (1,05 juta orang), dan Taiwan (381.588 orang).

SUNDARI

Terpopuler:

Rizal Tuntut Tempo Minta Maaf 1 Halaman Penuh

Nonton 'Habibie dan Ainun', SBY Nangis

Rizal: Kenapa Selalu Andi Mallarangeng?

Elza Tantang KPK Usut Anas Urbaningrum

SBY Akan Angkat Penghinaan Habibie di Malaysia

Kecelakaan Sukhoi Superjet-100 Disebabkan 3 Faktor

Todung Bela Gambar Sampul Majalah Tempo

Todung Mulya Berkicau Soal Tempo Vs Rizal

Andi Mallarangeng Tak Tahu Dutasari Terkait Anas

Asal Tak Korup, Nasdem Tertarik Gandeng Demokrat




Berita terkait

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

14 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

32 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

19 Februari 2024

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

2 Februari 2024

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan anggota DPR Ribka Tjiptaning diperiksa sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

2 Februari 2024

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

Migrant Care menyatakan menemukan fakta menakjubkan tentang DPT ganda. Ada pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia masih terdaftar dalam DPT.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

25 Januari 2024

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

Dua pejabat Kemnaker, Reyna Usman dan I Nyoman Darmanta ditahan selama 20 hari pertama, terhitung sejak 25 Januari 2024, di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

19 Januari 2024

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

Sejumlah permasalahan ditemukan dalam pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Hong Kong

Baca Selengkapnya

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

11 Januari 2024

Sejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?

Baca Selengkapnya