TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Sumber Daya Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Calvin Karo Karo Gurusinga mengatakan Papua masih memiliki cadangan emas yang memadai. Sementara cadangan emas di Nusa Tenggara Barat tinggal 10 tahun lagi.
"Cadangan emas di Papua masih banyak. Tembaganya saja 2 miliar ton, masih cukup untuk berpuluh-puluh tahun lagi," katanya dalam Seminar Pengembangan Eksplorasi Mineral Indonesia di Jakarta, Senin, 10 Desember 2012.
Menurut dia, Papua merupakan provinsi yang sangat luas dengan banyak area-area yang menyimpan cadangan emas. Salah satu area potensial di Papua dan belum tergarap adalah perbatasan Papua dengan Papua New Guinea.
"Makanya sekarang pemerintah terus melakukan survey aeromagnetic," kata Calvin. Survei dan pemetaan ini penting, kata Calvin, agar pemerintah bisa terus mengembangkan potensi emas nasional.
Berbeda dengan Papua, Calvin memastikan cadangan emas di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) diprediksi akan habis dalam waktu 10 tahun."Sekarang tergantung pengembangan mereka, tapi paling-paling bisa untuk 10 tahun," kata Koordinator Penyelidikan Mineral Logam Pusat Sumber Daya Geologi Kementerian ESDM, Armin Tampubolon.
Armin tidak menampik bahwa NTB memiliki cadangan emas yang banyak. Tapi pengembangan selama ini hanya dilakukan di beberapa tempat yang sama. Hal ini menyebabkan cadangan emas di lokasi eksploitasi tersebut semakin terbatas.
Selain NTB dan Papua, daerah yang termasuk zona emas potensial Indonesia adalah Tapanuli Selatan, Sumatera Barat, Pulau Jawa, Pulau Buru serta Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.