Harga Daging Bakal Bergejolak Lagi  

Reporter

Selasa, 4 Desember 2012 13:20 WIB

ANTARA/Ampelsa

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Daging Sapi (KDS) Jakarta Raya, Sarman Simanjorang, mengatakan penurunan kuota impor daging sapi tahun depan membuat harga bakal bergejolak lagi. Sepanjang 2012, pemerintah memutuskan untuk membatasi impor daging sebesar 92 ribu ton yang terdiri atas 41 ribu ton daging beku dan 283 ribu ekor sapi bakalan setara 51 ribu ton daging.

Menurut Sarman, volume impor tersebut menyebabkan gejolak harga daging yang mencapai Rp 100 ribu per kilogram dari harga normal Rp 65-75 ribu per kilogram. Tahun 2012 saja ketika pemerintah menurunkan kuota impor, sudah terjadi gejolak pasar hampir tiga kali.

“Demo ke Kementerian Pertanian untuk minta tambahan kuota dan pada bulan November mogok massal para pejagal dan pedagang daging se-DKI Jakarta," katanya, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Selasa, 4 Desember 2012.

Sedangkan tahun depan, pemerintah telah menetapkan menurunkan lagi kuota impor daging sapi hanya sebesar 80 ribu ton. Secara nasional, pengurangan kuota impor ini akan mengancam kelangsungan usaha di Jakarta dan puluhan ribu UKM yang membutuhkan suplai daging sapi setiap hari.

"Dengan kuota lebih rendah maka dipastikan gejolak harga dan krisis daging di Jakarta akan terjadi lagi tahun depan, dan akan sangat berpengaruh terhadap nasib puluhan ribu UKM," ia menambahkan.

Beberapa pelaku usaha yang terancam krisis daging adalah hotel, restoran, katering, dan pedagang-pedagang kecil lain. Sarman menyebutkan, berdasarkan hasil rumusan bersama asosiasi dunia usaha dengan komite daging sapi Jakarta Raya, telah didapati hasil kebutuhan daging sapi. Hasil pertemuan tersebut merumuskan kebutuhan daging sapi impor tahun 2013 sebesar 85 ribu ton.

Perinciannya, industri non-Nampa sebesar 4.250 ton, ritel dan toko daging untuk kebutuhan kelas menengah dan ekspatriat sebesar 10.200 ton, industri Nampa 17.000 ton, horeka (hotel, restoran, kareing) 17.000 ton, dan UKM seperti pedagang bakso, burger, sosis, dan warung sebesar 36.550 ton.

"Ini adalah kebutuhan nyata dunia usaha di Jakarta selama satu tahun. Dengan kuota yang sudah ditetapkan pemerintah, itu dipastikan tidak mencukupi," ia menjelaskan.

Menurut dia, pasokan sapi lokal untuk memenuhi kebutuhan daging di dalam negeri hanya sekadar cukup di atas kertas. Faktanya, suplai sapi tidak ada dan daerah penyangga yang diharapkan mampu memasok kebutuhan Jakarta juga kekurangan, bahkan sampai terjadi pemogokan.

"Ini indikator bahwa Jakarta tidak bisa berharap banyak kepada provinsi sentra produksi sapi untuk mensuplai daging lokal ke Jakarta," ujarnya.

ROSALINA

Berita Terpopuler:
Bupati Garut Aceng: Saya Masih Sayang Fany

3 Alasan Bupati Garut Ceraikan Fany Octora

SBY Minta Mendagri Pantau Bupati Garut

Jokowi: Mending Saya Tidak Jadi Gubernur

Janda Bupati Garut Sebenarnya ''Ogah'' Lapor ke Polisi

Berita terkait

Misbakhun Sebut Negara Bantu Sritex dengan Restrukturisasi: Gak Usah Panik, Negara Hadir Urusi Itu

1 menit lalu

Misbakhun Sebut Negara Bantu Sritex dengan Restrukturisasi: Gak Usah Panik, Negara Hadir Urusi Itu

Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun menyatakan pemerintah bisa membantu Sritex lewat mekanisme restrukturisasi kredit.

Baca Selengkapnya

Pan Brothers, Raksasa Tekstil yang Sedang Berjuang Menghindari Pailit seperti Sritex

10 menit lalu

Pan Brothers, Raksasa Tekstil yang Sedang Berjuang Menghindari Pailit seperti Sritex

Perusahaan tekstil PT Pan Brothers Tbk (PBRX) sedang berjuang terhindari dari kepailitan seperti yang dialami Sritex.

Baca Selengkapnya

DK PBB Soroti Konflik Israel-Iran yang Makin Memanas

10 menit lalu

DK PBB Soroti Konflik Israel-Iran yang Makin Memanas

Belakangan, agresi Israel kembali menjadi sorotan oleh DK PBB, bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Projo: Wacana Jadi Parpol hingga Pemberian Dukungan ke Pasangan Rido di Pilgub Jakarta

11 menit lalu

Serba-serbi Projo: Wacana Jadi Parpol hingga Pemberian Dukungan ke Pasangan Rido di Pilgub Jakarta

Selain wacana parpol, Projo juga mendeklarasikan dukungan untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono.

Baca Selengkapnya

Jadwal MotoGP Malaysia 2024 Dimulai Jumat Ini, 1 November: Francesco Bagnaia Ingin Tampil Lebih Tenang

13 menit lalu

Jadwal MotoGP Malaysia 2024 Dimulai Jumat Ini, 1 November: Francesco Bagnaia Ingin Tampil Lebih Tenang

Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia ingin mencoba tampil lebih tenang dalam balapan MotoGP Malaysia 2024 demi membendung Jorge Martin.

Baca Selengkapnya

Bio Farma Gandeng Becton Dickinson untuk Produksi Alat Diagnosis TBC, Begini Cara Kerjanya

19 menit lalu

Bio Farma Gandeng Becton Dickinson untuk Produksi Alat Diagnosis TBC, Begini Cara Kerjanya

Bio-TB STR merupakan sebuah reagen atau pereaksi kimia untuk kebutuhan preparasi sampel TBC.

Baca Selengkapnya

Bakal Dihidupkan Kembali, Apa Dampak Positif dan Negatif Penyelenggaraan Ujian Nasional?

21 menit lalu

Bakal Dihidupkan Kembali, Apa Dampak Positif dan Negatif Penyelenggaraan Ujian Nasional?

Penyelanggaraan Ujian Nasional yang sebelumnya dihapus di era Nadiem Makarim kini bakal dihidupkan kembali Mendikdasmen Abdul Mu'ti.

Baca Selengkapnya

Hal-hal yang Perlu Diketahui soal Gondongan

21 menit lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui soal Gondongan

Gondongan paling sering menyerang anak-anak berusia 2-12 tahun yang belum menerima vaksin gondongan, yaitu vaksin campak-gondongan-rubella.

Baca Selengkapnya

Cara Kembali Tidur Setelah Mimpi Buruk, Apa Penyebab 'Teror Malam'?

23 menit lalu

Cara Kembali Tidur Setelah Mimpi Buruk, Apa Penyebab 'Teror Malam'?

Apa penyebab mimpi buruk? Bagaimana cara kembali tidur setelah alami 'teror malam'?

Baca Selengkapnya

Prabowo Mau Bikin Giant Sea Wall, untuk Apa?

25 menit lalu

Prabowo Mau Bikin Giant Sea Wall, untuk Apa?

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo diminta Prabowo serius membangun giant sea wall atau tanggul laut raksasa.

Baca Selengkapnya