TEMPO.CO, Yogyakarta - Pencabutan program pengendalian bahan bakar minyak bersubsidi, "Sehari tanpa Premium", pada 2 Desember, membuat Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X gusar. Pencabutan program membuat stok BBM tidak akan mencukupi hingga akhir 2012.
“Awalnya, kami diminta berhemat, tapi program itu dicabut. Artinya, Pertamina enggak bertanggung jawab,” kata Sultan saat ditemui di Kepatihan Yogyakarta, Jumat, 30 November 2012.
Sultan pun meminta agar kuota harian tersebut diberlakukan kembali seperti yang telah diujicobakan selama 19-24 November. Kuota harian yang diterapkan untuk Premium adalah 1.350 kiloliter setiap hari. “Kalau masyarakat diminta menggunakan Pertamax, terus ada gejolak, siapa yang bertanggung jawab?” kata Sultan.
Program kuota harian dinilai Sultan mampu menghemat Premium hingga 31 Desember. Sultan pun meminta Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP dan ESDM) untuk membuat formulasi kebijakan kuota harian di DIY setelah evaluasi uji coba. “Jangan sampai masyarakat tidak pernah menikmati subsidi BBM,” kata Sultan.
Kepala Dinas PUP dan ESDM DIY, Rani Sjamsinarsi, menjelaskan, berdasarkan evaluasi uji coba penerapan kuota harian, DIY akan melanjutkan program tersebut awal Desember mendatang. Pemberlakuan kebijakan kuota harian akan dipantau oleh tim pengawasan dan pengendalian BBM yang dibentuk pemerintah DIY.
Upaya tersebut dilakukan agar hingga 31 Desember mendatang tetap ada BBM bersubsidi yang dinikmati masyarakat DIY. “Karena sebenarnya masyarakat enggak begitu terasa kalau stoknya dikurangi,” kata Rani.
Hanya, lanjut Rani, banyaknya wisatawan yang berkunjung ke DIY pada akhir tahun memang mempengaruhi melonjaknya konsumsi BBM. “Perlu ada proteksi, biar tidak ada gejolak,” kata Rani.
Rani menilai kebijakan Pemerintah DIY untuk terus melanjutkan program kuota harian tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah pusat yang telah mencabutnya. Saat ini, stok Premium DIY masih sekitar 45 ribu kiloliter. “Lho, ini kan upaya pengendalian harian juga yang memang diimbau untuk dilakukan di setiap daerah,” kata Rani.
PITO AGUSTIN RUDIANA
Berita terkait
PT Pertamina Patra Niaga Tetap Salurkan BBM Pertalite
12 jam lalu
PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90), sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.
Baca SelengkapnyaPertalite Akan Dihapus? Ini Pernyataan Luhut yang Jadi Awal Kabar Itu
2 hari lalu
Sempat beredar kabar di media sosial bahwa pemerintah akan menghentikan produksi Pertalite, bensin beroktan 90, yang selama ini dijual dengan subsidi
Baca SelengkapnyaPertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024
4 hari lalu
Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.
Baca SelengkapnyaDaftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024
4 hari lalu
Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini
Baca SelengkapnyaJokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan
5 hari lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.
Baca SelengkapnyaPertamina Indonesian GM Tournament 2024: Pecatur Aditya Bagus Arfan dan Novendra Priasmoro Juara
6 hari lalu
IM Aditya Bagus Arfan dan GM Novendra Priasmoro juara di pertandingan catur Pertamina Indonesian GM Tournament 2024.
Baca SelengkapnyaGempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan
9 hari lalu
PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaPertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton
11 hari lalu
PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaPGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair
11 hari lalu
PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.
Baca SelengkapnyaCara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi
13 hari lalu
Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.
Baca Selengkapnya