Mayoritas Kredit Perbankan di NTB Konsumtif

Reporter

Jumat, 30 November 2012 14:30 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Mataram - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Nusa Tenggara Barat (NTB), Bambang Himawan, memaparkan bahwa kredit umum yang dikucurkan kalangan perbankan di daerah itu masih didominasi kredit yang bersifat konsumtif.

Menurut Bambang, hingga triwulan III tahun 2012 atau hingga September, dari total kredit yang disalurkan, yakni Rp 14,82 triliun, sebanyak 57,26 persen di antaranya atau Rp 8,08 triliun merupakan kredit konsumsi. Sedangkan kredit untuk modal kerjanya 30,36 persen atau Rp 4,28 triliun. Sisanya berupa kredit senilai Rp 1,75 triliun.

”Tapi besaran kredit konsumsi tahun ini sudah menurun dibandingkan sebelumnya, yang mencapai 70-an persen atau Rp 9,3 triliun,” kata Bambang, Jumat, 30 November 2012.

Bambang juga mengemukakan keseluruhan jumlah kredit yang disalurkan Rp 14,82 triliun tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan dana pihak ketiga yang dihimpun perbankan, yakni Rp 12,90 triliun.

Secara sektoral, dibanding setahun sebelumnya, pertumbuhan kredit tertinggi adalah untuk sektor pertanian yang tumbuh hingga 348,11 persen. Disusul sektor pengangkutan dan komunikasi yang tumbuh sebesar 87,83 persen. Sedangkan kredit pada sektor pertambangan mengalami pertumbuhan negatif, yakni minus 66,21 persen.

Berdasarkan pangsanya, penyaluran kredit produktif masih terkonsentrasi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 29,67 persen atau Rp 4,18 triliun. Sedangkan kredit konstruksi 2,97 persen atau Rp 419,05 miliar dan sektor jasa dunia usaha 32 persen atau Rp 327,31 miliar.

Adapun penyaluran pembiayaan dana bank umum syariah mencapai Rp 1,175 miliar dari jumlah dana yang dihimpun dari pihak ketiga sebesar Rp 671 miliar. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menyalurkan kredit Rp 700,53 miliar.

Juru bicara BI Perwakilan NTB, Hendik Sudaryanto, mengatakan, penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bank umum sebesar Rp 14,08 triliun. Perinciannya, berdasar skala kredit, didominasi kredit kecil pagu Rp 50 juta hingga Rp 500 juta, yang mencapai 20,25 persen atau Rp 2,86 triliun; dan kredit mikro pagu hingga Rp 50 juta mencapai 59,06 persen atau Rp 8,34 triliun. Sedangkan pangsa kredit menengah pagu Rp 500 juta hingga Rp 5 miliar hanya 15,46 persen atau senilai Rp 2,18 triliun.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terpopuler lainnya:

Bakrie Tak Masuk 40 Besar Orang Terkaya Forbes

Anak Taipan Terkaya Indonesia Investasi di Internet

UMK Mahal, 1.000 Buruh Mebel Surabaya akan Di-PHK

Harga Bensin Premium Naik Tahun Depan

Punya 40 Miliarder, Kok, Penerimaan Pajak ''Landai''?

Menteri Tifatul Berpantun, Sebut Mari Pangestu

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

2 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

11 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

11 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

15 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

25 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

27 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

27 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

29 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya