RPP Soal Pungutan OJK Rampung Akhir 2012  

Reporter

Sabtu, 24 November 2012 19:02 WIB

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Darmansyah Hadad. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota tim transisi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Triyono, mengungkapkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) terkait dengan pungutan terhadap lembaga keuangan akan diselesaikan pada akhir tahun ini. Ia menegaskan belum ada kesepakatan atas usulan pungutan sebesar 0,03-0,06 persen dari total aset lembaga keuangan.

“OJK hanya melakukan sosialisasi RPP ke pelaku industri keuangan. Rancangan ini masih digodok, semoga akhir tahun bisa diselesaikan,” kata Triyono, anggota tim transisi OJK, dalam acara sosialisasi OJK di Hotel Aston, Bogor, Sabtu 24 November 2012.

Menurut Triyono, pungutan bagi dana operasional OJK ini bertujuan untuk menjaga independensi dan profesionalitas OJK. Ini tercantum dalam Pasal 37 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Menurut dia, regulasi pungutan ini masih terbuka terhadap masukan dari lembaga otoritas lain yang berkoordinasi dengan OJK.

“Sebagai lembaga pengawas, OJK harus profesional dan fungsi pengawasan memerlukan infrastruktur yang baik. Salah satunya teknologi TI untuk membuat supervision based,” ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad, menjelaskan bahwa pungutan yang akan dikenakan terhadap industri keuangan tidak akan membebani. Sebab, akan dilakukan secara bertahap.

Muliaman menambahkan, sesuai dengan amanat UU No. 21/2011, OJK sampai tahun 2016 masih mendapatkan anggaran operasional dari APBN. Namun, secara bertahap akan dikurangi dengan pemasukan dari pembiayaan yang berasal dari pungutan terhadap pelaku industri keuangan.

“Kalau hanya dari APBN, kasihan, karena itu uang rakyat. Jadi perlahan dari APBN kami kurangi dengan meningkatkan peran industri keuangan,” tuturnya dalam acara Outlook Ekonomi 2013: Tantangan Pengawasan Industri Keuangan di bawah OJK, di Hotel Bidakara Jakarta, Jumat lalu.

Muliaman menjelaskan, untuk dana operasional OJK tahun 2013 masih akan dibiayai oleh APBN dan industri keuangan. Porsinya separuh-separuh. Tiap tahun, porsi APBN akan dikurangi.

FIONA PUTRI HASYIM

Berita terkait

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

1 jam lalu

Bank Mandiri Meraih Peringkat BBB, Apa Artinya? Ini Skala Peringkat dari Fitch Ratings

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraih kenaikan peringkat menjadi BBB dai Fitch Rating. Tak hanya BBB, terdapat jenis peringkat lain.

Baca Selengkapnya

Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

1 hari lalu

Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

Mendapat lisensi resmi dari OJK pada 2021, izin operasi TaniFund akhirnya dicabut OJK akibat gagal bayar.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

8 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

11 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

15 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

16 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

16 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

17 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

18 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

18 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya