Rupiah Terkerek Membaiknya Data Cina dan Eropa  

Reporter

Editor

viva

Jumat, 23 November 2012 17:49 WIB

AP Photo/Michael Probst

TEMPO.CO, Jakarta - Menguatnya euro dan yen terhadap dolar Amerika Serikat memberikan sentimen positif bagi rupiah. Melemahnya dolar AS terhadap mata uang utama dunia mampu dimanfaatkan rupiah untuk menguat pada akhir pekan ini.

Indeks kepercayaan bisnis Jerman yang dirilis hari ini, Jumat, 23 November 2012, menunjukkan perbaikan naik ke level 101,4 dibanding bulan sebelumnya di posisi 100. Kejadian ini memicu optimisme para pelaku pasar terhadap pemulihan ekonomi kawasan Eropa yang sedang dilanda resesi.

Mata uang Uni Eropa langsung menguat hingga di atas US$ 1,29, yang merupakan level tertingginya sejak awal bulan ini. Pelaku pasar mulai melakukan aksi ambil untung dengan melepas dolar AS setelah menguat cukup signifikan terhadap yen. Tekanan jual para pelaku pasar terhadap dolar Amerika memberikan ruang bagi rupiah untuk menguat.

Pada transaksi pasar uang hari ini, rupiah berhasil ditutup menguat cukup lumayan sebesar 20 poin (0,21 persen) menjadi 9.631 perdolar AS dibanding pada posisi Kamis kemarin. Sebelumnya, dalam dua pekan terakhir pergerakan rupiah sangat sempit dan bisa dibilang datar.

Pengamat pasar uang dari PT Harvest International Futures, Tonny Mariano, menjelaskan bahwa berita positif dari Cina dan diikuti Eropa memberikan angin segar bagi penguatan rupiah. Manufaktur Cina yang mulai meunjukkan ekspansif, kemudian data manufaktur Eropa yang tidak seburuk perkiraan, serta ditambah meningkatnya kepercayaan bisnis di Jerman membuat para pelaku pasar berani melepas dolar AS yang dianggap sebagai mata uang safe haven. “Imbasnya tekanan dolar AS melemah sehingga rupiah berhasil menguat mendekati level 9.600 per dolar AS.”

Naiknya harga-harga saham di bursa Asia juga turut mendongkrak penguatan rupiah dan mata uang regional lainnya terhadap dolar Amerika. Para investor mulai melakukan pembelian aset di pasar berkembang seperti di Asia sehingga mata uang lokal cenderung menguat.

Ekspektasi Uni Eropa akan segera mengucurkan bantuannya kepada Yunani dan Kongres juga akan menyetujui defisit anggaran Amerika dijadikan momen oleh para investor memburu aset yang berimbal hasil tinggi. “ Yunani harus diselamatkan jika ingin cepat menyelesaikan masalah di Eropa dan Kongres AS mau tidak mau juga harus menyetujui masalah defisit anggaran. Jika tidak, stimulus yang sudah digelontorkan sebelumnya akan sia-sia,” Tonny menuturkan.

Indeks dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia sore ini pukul 17.30 WIB kembali turun 0,073 poin ke level 80,628.

Dari kawasan regional, mata uang Asia sebagian ditutup menguat. Dolar Singapura terapresiasi 0,03 persen, peso Philipina menguat 0,15 persen, ringgit Malaysia menguat 0,08 persen terhadap dolar Amerika. Sedangkan bath Thailand melemah tipis 0,03 persen dan won Korea juga tergelincir 0,05 persen.

VIVA B. KUSNANDAR

Berita ekonomi lainnya:

Usai Bertemu Habibie Dahlan Bimbang

Utang Sony dan Panasonic Masuk Kategori Sampah

Ke Mana Larinya Dana Bail Out Century?

BJ Habibie Beri Masukan Dahlan Mengenai PT DI

Telkomsel Batal Pailit

Jokowi: Produk Ekonomi Kreatif Butuh Etalase

Berita terkait

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

5 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

5 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

6 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

6 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

9 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Jalan Tol Palembang - Betung Ditarget Rampung 2025, Rupiah Makin Keok

Kementerian PUPR menargetkan Jalan Tol Palembang - Betung selesai pada 2025. Untuk itu butuh tambahan tim percepatan.

Baca Selengkapnya