TEMPO Interaktif, Jakarta:Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai lamban dalam menindaklanjuti kasus penjualan dua kapal tanker raksasa (very large crude carrier/CLCC) Pertamina. Padahal, sejumlah bukti awal telah disampaikan oleh berbagai komponen masyarakat terkait dengan kejanggalan dalam proses penjualan tersebut. Karena itu, Masyarakat Profesional Madani (MPM) meminta KPK bersikap tegas dengan segera membuat keputusan apakah kasus CLCC layak diteruskan, berdasarkan bukti awal yang ada. Hal ini penting, agar publik segera mendapatkan kejelasan atas apa yang telah dilakukan KPK dalam menangani kasus ini. Lambatnya langkah KPK tidak perlu terjadi jika ada komitmen yang sungguh-sungguh untuk segera merespon kuatnya desakan publik, kata ketua MPM, Ismed Hasan Putro di Jakarta, Selasa (29/6). Selain itu, MPM juga meminta konsultan penjualan CLCC Pertamina, Goldman Sachs untuk mengungkap fakta dibalik proses tender penjualan tanker Pertamina. Karena MPM menilai, ada sesuatu yang tidak lazim dalam proses tersebut. Terutama, penunjukkan Frontline Ltd, sebagai pemenang tender, yang diduga mengandung unsur konflik kepentingan mengingat Goldman Sachs memiliki saham di Frontline Ltd. Sudah saatnya KPK, komisaris dan direksi Pertamina, maupun Goldman Sachs dan Frontline untuk secara transparan memberi jawaban atas semua pertanyaan publik itu, kata Ismed.Retno Sulistyowati Tempo News Room