Jawa Timur Kaya Potensi Kopi, tapi Minim Produksi  

Reporter

Jumat, 9 November 2012 11:41 WIB

TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jember - Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Jember, Rudy Wibowo, mengatakan Provinsi Jawa Timur sangat kaya akan potensi budi daya tanaman kopi dan didukung kondisi geografisnya. Namun, produktivitasnya masih rendah.

"Selama beberapa tahun terakhir produktivitasnya rata-rata hanya 500 kilogram per hektare," ujarnya kepada Tempo, Jumat, 9 November 2012.

Ketua Majelis Penasihat Perhimpunan Ekonomi Pertanian (Perhepi) itu menjelaskan bahwa Jawa Timur memiliki enam kawasan yang dikenal sebagai penghasil kopi sejak masa kolonial Belanda.

Keenam kawasan itu adalah Ijen-Raung-Argopuro (Kabupaten Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Situbondo), Bromo-Tengger-Semeru (Kabupaten Lumajang, Malang, Probolinggo), Kelud (Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang), Wilis (Kabupaten Madiun, Kediri, Trenggalek), Lawu (Kabupaten Magetan, Ngawi) serta Kawasan Pantura (Kabupaten Situbondo dan Probolinggo).

Menurut Rudy, selain enam kawasan tersebut, kepulauan Madura juga perlu dikembangkan atau ditata lagi (revitalisasi), agar budi daya kopi semakin meningkat.

Rudy menjelaskan bahwa berdasarkan data tahun 2011, luas areal perkebunan kopi di Jawa Timur mencapai 99 ribu hektare. Di antaranya dikelola oleh 22 badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT. Perkebunan Nusantara, 54 badan usaha milik daerah (BUMD) dan pihak swasta. Sedangkan sekitar 50 ribu hektare dikelola sekitar 100 ribu keluarga petani. "Selain untuk konsumsi dalam negeri, juga diekspor ke 40 negara, seperti Amerika, Timur tengah, dan Eropa," ujarnya.

Rudy mengusulkan revitalisasi menyeluruh terhadap seluruh kebun kopi yang ada, baik dari sisi penanaman dan pemeliharaan hingga panen (on farm), maupun pascapanen (off farm). Upaya revitalisasi bisa dimulai dari perbaikan cara dan teknologi budi daya tanaman kopi hingga pengembangan industri pengolahan kopi.

Sebelumnya, saat penutupan acara Simposium Nasional "Ekonomi Kopi" di Universitas Jember, Kamis malam, 8 November 2012, Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, menekankan pentingnya pemahaman petani kopi tentang teknologi pengolahan dan dinamika pasar kopi nasional maupun internasional.

Menurut Bayu, saat ini lebih dari 50 persen pasar kopi di Indonesia dikuasai oleh pabrik pengolah kopi jadi atau produk akhir seperti kopi instan. Sisanya adalah pasar kopi biji kering dan setengah jadi (roasted coffee) yang banyak diserap hotel, kafe, maupun warung kopi. "Hanya sekitar 5 persen pasar kopi spesial (kopi arabika)," ucapnya.

Bayu meminta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, serta perguruan tinggi berbagi tugas dan mulai fokus pada sektor pengolahan hasil panen kopi dan produk pendukungnya.

Selama ini, kata Bayu, pihak-pihak yang terkait dengan kopi selalu fokus pada proses budi daya (on farm) saja. "Kenapa tidak mulai investasi pada kemasan atau pembungkus kopi bubuk, alat pengolah biji kopi, dan menciptakan strategi pemasaran yang hebat, seperti Starbuck?" tuturnya.

MAHBUB DJUNAIDY

Berita Terpopuler:

Atut-Jokowi Bertemu, Wali Kota Tangerang: ''EGP''

Badan Kehormatan Minta Dahlan Cek Daya Ingatnya

Sebentar Lagi, Indonesia Kebanjiran Tank Leopard

Ahok Tertusuk Saat Naik Reog Ponorogo

Mabes Polri Tak Tahu Pengawal Ketua KPK Mundur

Berita terkait

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

23 jam lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

33 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Dilaporkan Balik oleh Satpam PT Bumisari atas Dugaan Pengeroyokan

Konflik Agraria antara petani Desa Pakel Banyuwangi dan PT Bumisari makin berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

47 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

57 hari lalu

Kementan Targetkan Penanaman Tumpang Sari Padi Gogo Seluas 500 Ribu Hektare di Lahan Sawit

Kementerian Pertanian atau Kementan menargetkan penanaman padi gogo di lahan perkebunan sawit dan kelapa seluas 500 ribu hektare.

Baca Selengkapnya

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

20 Januari 2024

KPA Catat 2.939 Letusan Konflik Agraria di Era Jokowi, Didominasi Perkebunan dan PSN

Angka letusan konflik yang terjadi di era Jokowi, menurut KPA, mengalami kenaikan dua kali lipat (100 %) dibanding satu dekade pemerintahan SBY.

Baca Selengkapnya

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

15 Januari 2024

KPA Sebut Ada 241 Konflik Agraria Sepanjang 2023, Paling Banyak Konflik di Sektor Perkebunan Sawit

Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) mencatat ada 241 konflik agraria sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

11 Januari 2024

Anies Klaim Sektor Agromaritim Bisa Turunkan Pengangguran hingga 44 Persen

Anies menyebut, sektor agromaritm dapat menurunkan angka pengangguran hingga 44 persen.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

11 Januari 2024

Syarat dan Tata Cara Mengajukan HGU, Benarkah Gratis?

Memanfaatkan tanah milik negara untuk kepentingan bisnis tertentu dibolehkan. Mengajukan HGU biasanya untuk tanah yang luas dalam waktu panjang.

Baca Selengkapnya

Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

8 Desember 2023

Kepala Badan Karantina Lepas Ekspor Asal Sumsel Rp153 Miliar, Ada Kodok Tujuan Perancis

Pelepasan ekspor hari ini turut membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

2 November 2023

Industri Sawit Terpukul Ketidakstabilan Global, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

Menteri Airlangga membeberkan langkah pemerintah menghadapi perlambatan ekonomi yang berdampak signifikan terhadap industri kelapa sawit.

Baca Selengkapnya