Penjualan Saham Palyja Sudah Tercium Awal Oktober

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 5 November 2012 03:46 WIB

Ruang filter air (Siphon) Instalasi Pengelolaan Air (IPA) II PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), Pejompongan, Jakarta. ANTARA/Dhoni Setiawan

TEMPO.CO , Jakarta: Kabar rencana penjualan saham Palyja sebenarnya sudah tercium pada awal Oktober lalu. “Ada yang bilang Palyja mau jual saham,” ujar Direktur Utama PAM Jaya, Sriwidayanto Kaderi. Dia lalu berkirim surat kepada Palyja untuk menanyakan kabar itu. Bukannya membalas surat, Presiden Suez Environnement Asia, Charles Chaumin, justru mendadak muncul di pintu kantor PAM Jaya pada 17 Oktober lalu.

Chaumin menyatakan rencananya menjual 51 persen saham yang dimiliki Suez. Rencana itu membuat Sriwidiyanto kecewa. “Kita ini sedang dalam proses renegosiasi kontrak. Saya tanya mengapa enggak disampaikan duluan,” Sriwidiyanto bercerita.

Bos Suez Environnement itu meyakinkan bahwa PAM Jaya tetap memiliki kewenangan. “Kami masih mencari mitra strategis. Setelah dapat, baru kami akan minta izin. Bila Anda menolak, semuanya batal,” ujar Chaumin dalam pertemuan itu, seperti ditirukan Sriwidiyanto. Chaumin pun menjamin pembeli saham akan paham adanya proses renegosiasi kontrak yang tengah berjalan.

Toh, Sriwidiyanto tetap kaget ketika tahu ternyata shares purchase agreement (SPA) diteken Chaumin hanya selang sehari setelah pertemuan itu. Sedangkan Palyja baru mengirimkan surat izin penjualan saham pada 25 Oktober atau sepekan kemudian. Itu pun tanpa menyebutkan nilai akuisisi atau melampirkan SPA-nya.

Jengkel terhadap kelakuan mitranya, Sriwidayanto mengadu kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. “Saya usulkan agar badan usaha milik daerah membeli saham Suez, karena air menyangkut hajat hidup orang banyak,” katanya.

Basuki mengaku tidak menentang rencana penjualan saham Suez ke Manila Water itu. Dia hanya meminta agar rencana tersebut diteliti. “Semua kita kontrol. Mereka enggak bisa jual tanpa izin gubernur,” ujar Basuki kepada Triartining Putri dari Tempo. Menurut dia, pemerintah akan berfokus pada rencana memenuhi target memberi akses 99 persen warga pada air minum.

Manila Water, yang mayoritas sahamnya dimiliki Ayala Corporation (berdiri sejak 1834), memang agresif mengakuisisi saham operator air. Pada Juli 2012, perseroan ini mengakuisisi 47,35 persen saham Kenh Dong Water Supply Joint Stock Co di Vietnam. Sebelumnya, Desember 2011, mereka membeli 49 persen saham Thu Duc Water BOO di Vietnam.

Suez Environnement, dalam pernyataan tertulisnya kepada Tempo, enggan menyebutkan nilai akuisisi saham ke Manila Water. “Sampai proses ini selesai, kami masih menjadi pemilik 51 persen saham Palyja,” kata mereka.

Suez mengatakan transaksi ini merupakan strategi bisnis jangka panjang mereka. “Untuk memiliki posisi kuat di Eropa serta rencana pengembangan bisnis yang selektif di negara-negara dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi.” Mereka juga menyatakan tetap mempertahankan kehadirannya melalui dua perusahaan konstruksi dan manajemen air di dua daerah, yaitu Medan dan Serang, serta di pasar pengolahan air melalui anak perusahaan Degremont.

Belum diketahui mengapa PT Astratel, pemilik 49 persen saham Palyja, tidak membeli saham Suez. Selaku pemilik saham terbesar kedua, Astratel memiliki preemptive rights alias hak lebih dulu membeli saham Suez. “Strategi bisnis kami adalah berpartner dengan investor strategis yang ahli di industrinya.” kata Wanny Wijaya, Corporate Planning Division Head PT Astratel.

Adapun juru bicara PT Palyja, Meyritha Maryanie, memastikan penjualan itu tidak mempengaruhi pelayanan kepada masyarakat di sisi barat Kali Ciliwung, “Tidak akan ada gangguan dengan proses renegosiasi kontrak dengan PAM Jaya. Target kami akhir 2012 ada kesepakatan.”

AMANDRA MUSTIKA MEGARANI



Terpopuler:
Penjualan United Tractors Turun 15 Persen

2013, Astra Agro Operasikan Empat Pabrik Baru

Astra Agro Sasar Investasi Gula dan Karet

118 Kontainer Daging Sapi Ilegal Dipulangkan

Realisasi Pembiayaan FIF Turun

Berita terkait

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.

Baca Selengkapnya

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.

Baca Selengkapnya

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.

Baca Selengkapnya

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.

Baca Selengkapnya

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.

Baca Selengkapnya

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

27 Agustus 2020

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.

Baca Selengkapnya