"Bintang" Dinilai Munculkan Negosiasi Anggaran

Rabu, 31 Oktober 2012 13:31 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) dan Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono (kiri). ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat, Achsanul Qosasi, setuju dengan usul Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar DPR tak lagi membintangi mata anggaran proyek kementerian dan lembaga pemerintah, yang sudah disetujui.

“Tanda bintang tidak perlu diberikan oleh DPR. Biarlah Kementerian Keuangan sebagai bendahara umum negara yang melakukan monitoring apakah proyek atau anggaran masih dalam catatan Badan Pemeriksa Keuangan atau tidak,” kata Achsanul ketika dihubungi Tempo, Rabu, 31 Oktober 2012.

Menurut dia, pemberian tanda bintang oleh komisi kepada kementerian dan lembaga justru berpotensi memunculkan praktik negosiasi. Seharusnya, jika memang pembahasan proyek atau anggaran sudah disepakati secara final, tidak perlu ada lagi pemberian tanda bintang.

Namun, pendapat Achsanul ini ditolak oleh rekannya di komisi, Harry Azhar Azis. Wakil Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan ini berpendapat, pemberian tanda bintang tetap diperlukan untuk memastikan bahwa proyek yang dilakukan pemerintah memang layak untuk kepentingan rakyat.

Sebelumnya, sebelum bertolak ke London, Inggris, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta DPR tak lagi memberikan tanda bintang untuk mata anggaran yang sebenarnya sudah disetujui dalam pembahasan sebelumnya. Presiden meminta setiap kementerian dan lembaga penerima anggaran untuk benar-benar siap mengalirkan anggaran tersebut.

Menurut Harry, jika memang Presiden menginginkan tak ada lagi pemberian tanda bintang, berarti harus lebih dulu mengusulkan perubahan Undang-Undang Dasar 1945. “Undang-Undang Dasar dan APBN menegaskan ada beberapa program yang perlu persetujuan DPR," ujar dia.

Harry mengakui potensi negosiasi dan penyalahgunaan anggaran dalam setiap pemberian tanda bintang itu selalu ada. Namun, ditegaskannya, tanpa pemberian tanda bintang, sama saja DPR menyetujui apa yang disodorkan oleh kementerian dan lembaga pemerintah.

“Itu kan berarti DPR harus langsung setuju tanpa perlu dibahas atau ditolak usulnya oleh pemerintah. Sekalian saja ubah Undang-Undang Dasar atau bubarkan DPR,” ujar politikus Golkar tersebut.

ROSALINA

Berita Terpopuler:

SMS Inisial Anggota DPR ''Tukang Peras''

Djoko Susilo Benarkan Ada Upeti untuk Senayan

Denny Indrayana: Gugatan Polri ke KPK Lucu

Reses, DPR Terima Duit Rp 963 Juta per Orang

Kemahalan, Biaya MRT di Jakarta

Berita terkait

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

1 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

2 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

3 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

3 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

3 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

3 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

3 hari lalu

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

3 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya