Organda Dorong Pemerintah Peduli Revitalisasi Bus

Reporter

Senin, 29 Oktober 2012 20:11 WIB

Penumpang menunggu dikeberangkatan bus di terminal Senen, Jakarta, Rabu (28/3). Organisasi Angkutan Darat (Organda) akan menaikkan tarif jasa angkutan umum sebesar 35 persen mulai 1 April nanti. Kenaikan tarif diberlakukan jika pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar 5 persen sampai 15 persen pada waktu yang sama. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta -Organisasi Angkutan Darat (Organda) meminta pemerintah kembali memperhatikan program revitalisasi angkutan darat termasuk bus. "Perlu dilakukan perbaikan, peremajaan, dan pengembangan angkutan darat demi mencegah dead lock kemacetan yang kami perkirakan mulai terjadi pada 2014," kata Ketua Umum Organda, Eka Sari Lorena dalam konferensi pers di Pacific Place Senin, 29 Oktober 2012.

Cara tersebut, katanya, akan menguntungkan berbagai pihak. Pemerintah akan diuntungkan karena konsumsi bahan bakar minyak akan berkurang dengan beralihnya penggunaan kendaraan pribadi menjadi angkutan umum. “Pembangunan ekonomi juga semakin cepat karena tidak ada lagi kemacetan dan mobilitas ekonomi lebih tinggi.”

Eka menambahkan masyarakat akan diuntungkan karena mereka dapat bergerak lebih leluasa tanpa terjebak kemacetan. "Sedangkan pengusaha akan lebih diuntungkan karena kinerja ekonomi mereka lebih cepat. Biaya transportasi lebih murah, dan pelaku usaha kendaraan darat lebih mudah memutarkan keuntungannya," kata Eka.

Hal senada juga dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Organda Andriansyah. Ia mengatakan, revitalisasi kendaraan umum mampu menggerakkan ekonomi secara keseluruhan sehingga produktivitas ekonomi juga bisa digenjot lebih tinggi dari pada saat ini.

Sayangnya, kata Andriansyah, program revitalisasi kendaraan umum darat masih dianggap setengah mata oleh pemerintah pusat mau pun pemerintah dearah. "Masih banyak pemerintah daerah yang menganggap angkutan darat sebagai ladang pendapatannya dan melewatkan fungsi public service obligation kendaraan umum," kata dia.

Hal ini mengakibatkan seolah-olah angkutan darat adalah sumber penghasilan daerah. Dan tidak memikirkan bagaimana keberlanjutan kendaraan umum dan pelayanannya bagi masyarakat. Buntutnya, kondisi moda angkutan umum darat bobrok karena tidak mampu memberikan pelayanan optimal dan masyarakat beralih menggunakan angkutan pribadi dengan pertimbangan lebih nyaman dan lebih mudah mengatur mobilitas.

Menurut Eka, beberapa daerah sudah lebih awas dengan revitalisasi kendaraan umum darat. "Jakarta nampaknya sudah mulai menunjukkan kepedulian mereka terhadap program revitalisasi angkutan darat," kata Eka. Hal tersebut ia katakan karena Gubernur DKI Jakarta sudah memulai wacana revitalisasi angkutan Metromini dan Kopaja agar memiliki badan hukum sehingga dapat lebih diawasi mutu pelayanannya dan memudahkan pembinaanya.

Menurut Eka, Organda, dalam Musyawarah Kerja Nasional keduanya, telah memasukkan poin berbadan hukumnya angkutan umum darat sebagai salah satu rekomendasi internal mereka. Ia mengatakan, dirinya telah meminta anggota Organda di seluruh Indonesia memiliki badan hukum . Sekali pu tidak mampu memiliki badan hukum sendiri, para pemilik kendaraan umum itu diinstruksikan bergabung dalam koperasi sehingga lebih terstruktur.

RAFIKA AULIA

Berita Terpopuler:
Dahlan Akan Buka Oknum DPR Peminta Jatah ke BUMN

Kisah Jenderal Pramono Edhi dan Makelar Senjata

Ketika Senjata Tempur TNI Sudah Tua dan Lelah

Siasat Dagang Makelar Senjata

9 Modus Upeti ke DPR

Berita terkait

Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik

37 hari lalu

Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik

Ada 30 titik pemberhentian yang diujicobakan pada 4 April 2024.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Bicara soal Integrasi Moda Transportasi Lain: Kerja Sama Pemda dan Pengembang

7 Juli 2023

LRT Jabodebek Bicara soal Integrasi Moda Transportasi Lain: Kerja Sama Pemda dan Pengembang

Soal integrasi antar moda, LRT Jabodebek, didukung oleh pemerintah daerah seperti DKI Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, tempat di mana LRT berada.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tambah Lima Rute Baru Angkutan Kota Feeder LRT Sumsel

10 Desember 2022

Kemenhub Tambah Lima Rute Baru Angkutan Kota Feeder LRT Sumsel

Hingga saat ini, jumlah angkot feeder LRT yang melayani di kota Palembang berjumlah 58 unit.

Baca Selengkapnya

6.100 Angkot Jakarta Wajib Pisahkan Penumpang Perempuan dan Pria Mulai Pekan Ini

11 Juli 2022

6.100 Angkot Jakarta Wajib Pisahkan Penumpang Perempuan dan Pria Mulai Pekan Ini

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan kebijakan pengaturan tempat duduk wajib untuk seluruh angkot di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Jajal Aplikasi Pertama Moda Transportasi Jabar Jaramba

7 Januari 2022

Ridwan Kamil Jajal Aplikasi Pertama Moda Transportasi Jabar Jaramba

Menurut Ridwan Kamil, hanya masalah waktu digitalisasi penuh transportasi Jawa Barat. Saat ini baru libatkan tujuh bus Damri.

Baca Selengkapnya

Bus Kita Trans Pakuan Akan Beroperasi, Bogor Akan Latih Sopir Angkutan Kota

31 Oktober 2021

Bus Kita Trans Pakuan Akan Beroperasi, Bogor Akan Latih Sopir Angkutan Kota

Pemerintah kota akan melatih sopir-sopir angkutan kota untuk mengemudikan bus dengan kapasitas penumpang 35 orang.

Baca Selengkapnya

Naik Angkot Si Benteng di Kota Tangerang Gratis hingga Akhir Tahun Ini

11 Oktober 2021

Naik Angkot Si Benteng di Kota Tangerang Gratis hingga Akhir Tahun Ini

Hingga akhir tahun nanti, warga Kota Tangerang digratiskan naik angkot Si Benteng. Wali Kota Arief R. Wismansyah harap masyarakat beralih moda.

Baca Selengkapnya

Penculikan Cucu Lansia di Bogor untuk Jaminan Utang

10 Agustus 2021

Penculikan Cucu Lansia di Bogor untuk Jaminan Utang

R, korban penculikan itu adalah yatim piatu. Orang tuanya sudah lama meninggal karena kecelakaan dan sakit. Polisi memberinya bea siswa.

Baca Selengkapnya

All New Suzuki Carry Jadi Angkot Ber-AC JakLingko

31 Mei 2021

All New Suzuki Carry Jadi Angkot Ber-AC JakLingko

Suzuki dan JakLingko menargetkan angkot ber-AC mulai beroperasi pada semester kedua tahun ini.

Baca Selengkapnya

Volume Lalu Lintas Kendaraan Justru Naik 11.44 Persen Selama PSBB Jilid III

4 Februari 2021

Volume Lalu Lintas Kendaraan Justru Naik 11.44 Persen Selama PSBB Jilid III

Pergerakan warga ke tempat perbelanjaan retail dan tempat rekreasi turun 2,3 persen pada masa PSBB III.

Baca Selengkapnya