Pengendara sepeda motor mengambil selang bahan bakar minyak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34-101-02 yang berada di Jalan Hasyim Ashari, Jakarta Pusat, Jumat 3 Agustus 2012. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) sudah menyalurkan tambahan bahan bakar minyak bersubsidi sebanyak 4,04 juta kiloliter pada kuartal keempat 2012. Menurut Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina Ali Mundakir, Jakarta menjadi provinsi pertama yang mengkonsumsi tambahan bensin bersubsidi.
"Sudah dikucurkan pada 21 September saat pasokan sebelumnya habis," kata dia dalam acara "Dialog Ketahanan Energi Nasional" di Four Season Hotel, Rabu, 23 Oktober 2012.
Menurut Ali, rata-rata konsumsi bensin bersubsidi di Jakarta mencapai 6.500 kiloliter per hari. Sejak September hingga pertengahan Oktober 2012, jatah kuota tambahan yang telah digunakan mencapai 221 ribu kiloliter.
Jakarta, kata Ali, mendapat prioritas pertama untuk menerima kuota tambahan bensin bersubsidi. Sebab, konsumsi bahan bakar di Ibu Kota lebih besar dibandingkan daerah lain. Beberapa wilayah lain, seperti Jawa Barat, Riau, dan sebagian provinsi di Kalimantan, akan menerima kuota tambahan pada akhir Oktober 2012.
"Pasokan bensin bersubsidi di daerah itu sudah habis," kata Ali.
Sebelumnya, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat memutuskan untuk menambah jatah bahan bakar minyak bersubsidi sebanyak 4,04 juta kiloliter. Tambahan tersebut disalurkan setelah jatah yang ditetapkan sebelumnya, 40 juta kiloliter, semakin menipis.