Indonesia Akan Kerjasama dengan Negara Produsen Gas

Reporter

Editor

Senin, 14 Juni 2004 14:22 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Indonesia akan membentuk kerja sama dengan negara-negara produsen gas untuk saling memenuhi kebutuhan, bila terjadi kekurangan pasokan. Dengan kerja sama itu, Indonesia tidak akan kesulitan memenuhi komitmen kontark luar negeri, seperti yang belakangan terjadi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro, mengaku telah melakukan pembicaraan awal dengan Oman dan Qatar pada saat pertemuan OPEC beberapa waktu lalu. "Mereka minta dilakukan pertemuan antar produsen gas dan membuat kesepakatan untuk saling memenuhi kebutuhan satu sama lain, bila terjadi kekurangan," ujarnya di Jakarta, Senin (14/6). Ia menjelaskan, dalam kesempatan itu Qatar meminta agar malaysia dan Brunei Darussalam diajak, terutama untuk pasokan ke pasar Asia Pasifik. Sedangkan untuk pasokan ke Eropa, Qatar mengusulkan agar melibatkan Aljazair. Namun, kata Purnomo, pemerintah tidak tertarik dengan pasar Eropa karena Indonesia lebih mengutamakan pasar Asia Pasifik. "Sekarang kami sedang mencari waktu untuk bisa bertemu dengan para produsen LNG (Liquid Natural Gas dan membicarakan kerjasama tersebut," kata Purnomo. Rencananya, pertemuan akan dilakukan bersamaan dengan acara Energy Investment yang akan digelar di Indonesia akhir tahun ini. Menteri-menteri negara anggota OPEC akan diundang dalam acara tersebut. Menurut Purnomo Indonesia menyambut baik tawaran tersebut. Karena kerjasama semacam itu penting untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, force majeur, atau default yang bisa terjadi sewaktu-waktu sehingga tidak mampu memasok gas ke pembeli. "Minimal ada semacam komitmen moral di antara produsen LNG. Yang penting bagi Indonesia adalah menjaga keamanan pasokan."Ia mencontohkan, kekurangan gas yang terjadi di Aceh beberapa waktu lalu. Penurunan produksi gas dari lapangan Arun, Aceh menyebabkan gangguan suplai ke industri pupuk di Aceh. Sehingga pemerintah harus mengalihkan komitmen luar negeri ke Aceh. Sebagai gantinya, pemerintah mengimpor gas dari Qatar untuk memenuhi kontrak luar negeri. Pada kondisi seperti itu, pemerintah bisa minta bantuan negara produsen lain untuk membantu memasok gas ke negara yang telah ada kontrak dengan Indonesia. "Tentu pembayarannya ke negara tersebut, bukan ke Indonesia," katanya. Mengenai volumenya, kata Purnomo, tidak bisa ditentukan sejak awal karena tergantung dari kondisi atau kekurangan yang terjadi. Retno Sulistyowati-Tempo News Room

Berita terkait

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

6 jam lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

9 Desember 2023

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

Kelompok lingkungan hidup di arena COP28 mendesak diakhirinya ekspansi LNG untuk menghentikan 'kekacauan iklim'.

Baca Selengkapnya

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

7 September 2023

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

PT Pertamina (Persero) mengembangkan bisnis carbon capture storage (CCS) dan gas alam cair (LNG) secara terintegrasi untuk mengurangi emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

26 Juli 2023

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

Menteri Luhut meminta pembangunan Terminal Liquified Natural Gas (LNG) di Bali terus digenjot. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

1 Juni 2023

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

Setelah 20 tahun dilarang, Jokowi membuka keran ekspor pasir laut yang disusul dengan perintah Menko Marves, Luhut melarang ekspor LNG. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Truk Berbahan Bakar Gas Alam Cair Pertama di Indonesia Sedang Diuji Coba

25 Januari 2023

Truk Berbahan Bakar Gas Alam Cair Pertama di Indonesia Sedang Diuji Coba

Subholding Gas Pertamina, PT PGN bersama anak usaha PT Gagas Energi Indonesia sedang melakukan uji coba truk berbahan bakar gas alam cair (LNG).

Baca Selengkapnya

Eropa Melirik Afrika untuk Mencari Alternatif Gas Rusia

12 Oktober 2022

Eropa Melirik Afrika untuk Mencari Alternatif Gas Rusia

Afrika memiliki cadangan gas alam cair yang melimpah. Negara-negara Eropa meliriknya untuk mengurangi ketergantungan pada gas Rusia.

Baca Selengkapnya

Nigeria Mau Suplai Gas Alam Cair Lebih Banyak ke Eropa

8 September 2022

Nigeria Mau Suplai Gas Alam Cair Lebih Banyak ke Eropa

Nigeria siap membangun proyek pipa gas agar bisa mengirimkan gas alam cair lebih banyak ke Eropa. Sebab saat ini kendala utamanya adalah keamanan.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Siapkan 58 Kargo LNG untuk Produksi Listrik PLN di 2022

6 Januari 2022

SKK Migas Siapkan 58 Kargo LNG untuk Produksi Listrik PLN di 2022

Industri hulu minyak dan gas bumi memastikan komitmennya untuk terus memasok gas alam cair atau LNG untuk memenuhi kebutuhan sektor kelistrikan.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Pertamina Alihkan Semua Bisnis Gas Alam Cair ke PGN

11 Februari 2020

Tahun Ini, Pertamina Alihkan Semua Bisnis Gas Alam Cair ke PGN

Setelah mendapat limpahan bisnis LNG dari Pertamina, PGN segera mencari pasar di dalam maupun di luar negeri.

Baca Selengkapnya