TEMPO.CO, Jakarta - Positifnya bursa regional membuka jalan bagi indeks kembali melanjutkan kenaikan sehingga berhasil menembus level 4.300 untuk pertama kali.
Membaiknya data ekonomi Amerika Serikat serta meredanya kecemasan investor terhadap pelambatan ekonomi kembali memicu animo investor untuk kembali memburu saham berfundamental bagus, seperti Astra International (ASII).
Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia di perdagangan akhir pekan ini kembali ditutup naik 39,853 poin (0,93 persen) ke level 4.311,314 sehingga kembali menorehkan rekor tertinggi baru sepanjang sejarah.
Saham sektor aneka industri kembali memimpin pergerakan indeks setelah mencatat kenaikan lebih dari 4,8 persen, seiring melonjaknya saham ASII. Saham Astra kembali mendukung kenaikan indeks lebih dari 20 poin karena menjadi incaran para investor setelah keluarnya laporan penjualan mobil domestik.
Analis dari MNC Securities, Reza Nugraha, mengatakan, keluarnya data penjualan mobil yang masih mencatat pertumbuhan membuat saham ASII kembali diburu para pemodal. Tumbuhnya penjualan mobil membuat pundi-pundi Astra diprediksikan juga akan meningkat, yang membuat indeks sektor aneka industri naik hampir 5 persen.
Imbasnya, sektor lain juga menguat, mengikuti apa yang terjadi pada saham aneka industri. Sektor pertambangan yang kemarin mengalami koreksi hari ini juga bergerak naik seiring menguatnya harga minyak kembali di atas US$ 91 per barel. “Penguatan bursa domestik sehingga indeks kembali mengukir rekor tertinggi baru tidak terlepas dari kondusifnya bursa regional,” kata Reza.
Volume perdagangan mencapai 4,1 miliar unit, dengan nilai Rp 5,42 triliun, serta frekuensi 127,14 ribu kali transaksi. Harga 147 saham naik, 90 saham turun, serta 101 saham lainnya stagnan. Dan investor asing kembali mencatat pembelian bersih Rp 355 miliar.
Saham yang turut mengantar indeks ke level 4.300, antara lain ASII naik Rp 450 menjadi Rp 8.200, Perusahaan Gas Negara (PGAS) menguat Rp 125 ke Rp 4.250, United Tractor (UNTR) naik Rp 450 ke Rp 20.550, dan Bank Mandiri (BMRI) juga naik Rp 50 menjadi Rp 8.100 per saham.
Dari kawasan regional, bursa Tokyo sore ini ditutup naik 0,44 persen, bursa Hong Kong menguat 0,5 persen, bursa Australia naik 0,92 persen, bura Seoul positif 0,12 persen, serta bursa Taiwan juga menguat 0,11 persen.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global
4 hari lalu
IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58
Baca SelengkapnyaBI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
12 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
18 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
49 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaPekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI
30 Januari 2024
Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaIsrael Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober
5 Desember 2023
Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas
Baca SelengkapnyaPotensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.
Baca SelengkapnyaBEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham
30 November 2023
Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.
Baca Selengkapnya2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun
26 Oktober 2023
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya