TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyatakan penanganan masalah sampah di Indonesia masih belum memadai. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU, Budi Yuwono, mengatakan sejauh ini baru 54 persen volume sampah nasional yang bisa ditangani secara baik karena diangkut menjauhi wilayah permukiman.
“Sisanya 46 persen belum bisa terangkut. Kalaupun diangkut belum tentu bisa diolah sempurna,” kata Budi ketika ditemui di kantor Kementerian PU, Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2012.
Menurut dia, sampah yang tidak terangkut bisa menyebar ke tempat lain, seperti masuk ke dalam kali atau berserakan begitu saja di suatu tempat timbunan sampah. Padahal, seharusnya sampah yang telah terangkut kemudian diolah dengan cara sanitary landfill (sistem pengolahan sampah dengan ditimbun tanah dan dipadatkan).
Menurut Kementerian, setiap hari sampah rumah tangga yang harus ditangani sebanyak 711.000 meter kubik atau setara 142.000 ton sampah. Sayangnya, lanjut, Budi, biaya perawatan sanitary landfill dinilai mahal, mencapai Rp 40 ribu per ton.
“Sedangkan daerah hanya punya anggaran separuh atau bahkan seperempatnya saja. Dengan anggaran ini pasti sampah tidak ditimbun dan menggunakan cara open dumping, semua jadi tidak karuan,” ia menjelaskan.
Kendala lainnya, masih belum optimalnya teknologi pengolahan sampah yang dapat mereduksi volume sampah dengan laju tinggi dan ramah lingkungan, namun dengan biaya yang terjangkau. Ditambah dengan rendahnya investasi swasta untuk teknologi pengolahan sampah.
Pemerintah sudah melarang semua kota dan kabupaten di seluruh Indonesia membuat tempat pembuangan akhir (TPA) dengan sistem open dumping. Alasannya, cara ini bisa mempengaruhi kesehatan warga di sekitar lokasi karena mengundang banyak lalat.
Karena itulah, Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan pada 2015 seluruh volume sampah di Indonesia bisa terangkut dan diolah dengan sistem sanitary landfill. “Tiap tahun pertambahan volume sampah kita meningkat 20 persen. Ini masih besar, karena seharusnya menurun. Persentase sampah kita banyak berasal dari rumah tangga,” ujarnya.
ROSALINA
Berita terkait
Sampah Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024 Mencapai 130 Ton, Tertinggi Sejak Pandemi
1 Januari 2024
Jumlah sampah malam tahun baru 2024 ini adalah yang terbanyak sejak DKI Jakarta melewati masa pandemi.
Baca SelengkapnyaRDF Rorotan Senilai Rp 1,3 Triliun Bakal Dibangun Awal Maret 2024, Olah Sampah Jakarta
20 November 2023
Proyek RDF Rorotan akan dibangun di atas lahan seluas 7,8 hektar.
Baca SelengkapnyaSekda DKI Bakal Sisir APBD untuk Bangun RDF Plant di Rorotan
22 Agustus 2023
Pemprov DKI berencana nangun tempat pengolahan sampah menjadi bahan bakar atau Refuse Derived Fuel (RDF) untuk atasi masalah sampah Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi Sempat Turun Tangan agar Proyek ITF Sunter Berjalan, Kini Disetop Heru Budi
27 Juni 2023
Pj Gubernur DKI Heru Budi memutuskan menyetop pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaGandeng PLN, Heru Budi Mau Sampah Jakarta Diolah jadi Pembangkit Listrik
8 Juni 2023
Heru Budi Hartono mengatakan kerja sama pengolahan sampah dengan PLN merupakan langkah Pemprov DKI mengurangi pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaTak Cukup Drone, Menanti Sanksi Tegas bagi Pembuang Sampah Sembarangan di Jakarta
12 November 2022
Pj Gubernur DKI Jakarta meminta penggunaan drone untuk mengawasi warga yang masih buang sampah sembarangan
Baca SelengkapnyaPengelolaan Sampah ITF Sunter Hasilkan Listrik 35 MW, Kurangi 30 Persen Sampah Jakarta
20 September 2022
Jakpro menyebutkan proyek Fasilitas Pengelolaan Sampah atau ITF Sunter di Jakarta Utara mampu menghasilkan energi listrik sekitar 35 MW.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Senang Warga Ikut Pekan Sadar Sampah, Ada Dasawisma, PKK, dan Karang Taruna
25 Juni 2022
Anies Baswedan mengungkap rasa senangnya melihat warga antusias mengikuti Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah 2022 yang berlangsung 20-25 Juni 2022.
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran, 2.500 Petugas Kebersihan Disiagakan Pemprov DKI Jakarta
27 April 2022
Selama libur Lebaran, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang juga akan tetap beroperasi.
Baca SelengkapnyaWagub: Sampah di DKI Jakarta 7.800 Ton per Hari
13 Maret 2022
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap pembangunan tempat pengolahan sampah berskala besar (ITF) cepat rampung
Baca Selengkapnya