TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa kembali menegaskan, pembangunan proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Tim 7 itu pada dasarnya tetap bertahan untuk tidak menggunakan dana APBN," ujar Hatta seusai rapat koordinasi persiapan pelaksanaan KTT APEC 21 di kantornya, Jakarta, Kamis, 4 Oktober 2012.
Dia mengatakan, sampai sekarang, tidak ada perubahan mendasar mengenai rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda. Revisi Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2011 tentang Jembatan Selat Sunda diperbolehkan, namun harus memasuki prinsip-prinsip dasar yang telah disepakati sebelumnya.
Hatta menyebutkan, prinsip itu antara lain pembangunan tidak menggunakan dana APBN dan dibangun pula suatu kawasan yang terintegrasi dengan jembatan. Selanjutnya, pemrakarsa Jembatan Selat Sunda memiliki right to match atau mendapatkan keistimewaan sebesar 10 persen. Pemrakarsa juga tidak boleh mendapat jaminan dari pemerintah untuk pembangunan jembatan yang menyambungkan antara Pulau Jawa dan Sumatera itu.
"Bisa saja Peraturan Presiden tentang Pembangunan Jembatan Selat Sunda diubah, tetapi spiritnya tetap seperti itu. Sebab, kalau jembatan saja, itu tidak mungkin," katanya.
Hatta melanjutkan, jika pembangunan kawasan yang terintegrasi tidak dilakukan, dipastikan akan terjadi kesenjangan finansial (financial gap). Jika terjadi, pemerintah dituntut menalangi kesenjangan finansial itu. "Itu enggak mungkin membiayai sebesar itu."
Sebelumnya, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia tidak menyetujui adanya pembangunan Jembatan Selat Sunda. Alasannya karena pembangunan itu hanya menguntungkan Jakarta. Menanggapi itu, Hatta belum mengetahuinya. Namun, menurut dia, pembangunan jembatan yang akan memakan biaya Rp 200 triliun itu direkomendasikan oleh para gubernur di Sumatera dan Jawa. "Kalau ada yang menolak, jadi bingung saya," katanya.
SUTJI DECILYA
Berita terkait
Bicarakan Tol Trans Sumatera, Hatta Rajasa Ungkit Proyek Jembatan Selat Sunda
9 September 2021
Hatta Rajasa kembali mengangkat usulan pembangunan Jembatan Selat Sunda ketika membahas soal Jalan Tol Trans Sumatera.
Baca SelengkapnyaFaktor Geologi, SebabTak Dibangunnya Jembatan Selat Sunda
2 Juni 2015
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Kementerian ESDM tidak merekomendasikan pembangunan jembatan Selat Sunda.
Baca SelengkapnyaJembatan Selat Sunda Tak Punya Identitas Bangsa
7 November 2014
"Lebih penting jalan Tol Trans Sumatera untuk dibangun. Apalagi kalau menguntungkan masyarakat banyak."
Baca SelengkapnyaJembatan Selat Sunda Batal, Merak Bakal Diperluas
6 November 2014
Masyarakat dinilai lebih memilih penyeberangan laut karena murah.
Baca SelengkapnyaProyek Jembatan Selat Sunda Batal, Ini Gantinya
5 November 2014
Kata Menteri Sofyan Djalil, Jembatan Selat Sunda bisa digantikan dengan kapal cepat.
Baca SelengkapnyaJonan: Proyek JSS Digantikan Pendulum Nusantara
5 November 2014
Pendulum Nusantara atau tol laut sesuai dengan visi-misi Kabinet Kerja Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaJSS Batal, Kawasan Ekonomi Tanjung Lesung Mangkrak
5 November 2014
Untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung diperlukan infrastruktur penunjang, salah satunya Jembatan Selat Sunda.
Baca SelengkapnyaJembatan Selat Sunda Ancaman bagi Indonesia
5 November 2014
Pemerintah Jokowi menegaskan tidak melanjutkan pembangunan megaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS).
Baca SelengkapnyaMenteri PU Siap Setop Proyek Jembatan Selat Sunda
4 November 2014
Meski siap secara teknis, Menteri Basuki menilai Jembatan Selat Sunda tidak diterima secara politis.
Baca SelengkapnyaProyek Jembatan Selat Sunda Dihentikan
3 November 2014
Jembatan Selat Sunda dianggap tidak selaras dengan konsep kemaritiman Presiden Joko Widodo
Baca Selengkapnya