TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Ekonom Danareksa Sekuritas Purbaya Yudhi Sadewa menilai kondisi ekonomi Indonesia belum akan melambat paling tidak hingga pertengahan tahun depan. Hal ini mengacu pada data sistem peringatan dini yang dimiliki Danareksa.
Jika melihat pada siklus bisnis, ekonomi Indonesia masih akan tumbuh hingga 2016. Ia mengatakan, pada Maret 2009, sinyal lembah pertama berbunyi dan ekonomi berada di titik terbawah.
"Melihat pada siklus bisnis, jika ekspansi dimulai Maret 2009, harusnya bisa terus sampai 2016," ucap Purbaya dalam Indonesia Knowledge Forum, Kamis, 27 September 2012.
Kondisi defisit neraca berjalan pada neraca pembayaran Indonesia dinilai wajar oleh Purbaya. Defisit memang terjadi lantaran ekspor melambat sedangkan impor tinggi, namun sekitar 35 persen porsi impor adalah barang modal.
"Investor asing masuk banyak. Secara otomatis mereka akan impor barang modal untuk ekspansi. Jadi, pasti transaksi berjalan negatif. Tidak perlu khawatir," ucapnya.
Dia menyatakan tidak setuju dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mengerem pertumbuhan kredit melalui aturan batasan minimal uang muka kredit pemilikan rumah dan kendaraan bermotor.
Menurutnya, ekonomi Indonesia belum memanas. Jika ingin mendorong kehati-hatian, BI seharusnya meminta lembaga pembiayaan dan bank mengelola klien atau nasabahnya dengan baik.
Menurut pengamatannya, sektor finansial juga cukup kuat. Mengacu pada banking pressure index, sektor finansial masih pada kondisi aman. "Jika bergerak menuju atau melewati 0,5 persen bank dalam keadaan tertekan, peluang sistemic default besar," ujarnya. Saat ini, indeksnya minus sekitar 0,4 persen.
Selain itu, BI dan Pemerintah Indonesia juga sudah banyak belajar dari pengalaman krisis 1998 dan 2008. "Respons kebijakan lebih baik," ujarnya. Jika tetap dipertahankan seperti ini, Purbaya yakin Indonesia bisa terus bertumbuh hingga 2016. Tapi Jika otoritas salah bertindak, maka siklus ekspansi bisa lebih pendek.
Ekonomi Indonesia ke depan masih akan disokong oleh tiga pilar yakni konsumsi domestik, investasi, dan ekspor. Daya beli masyarakat juga tampak masih tinggi terpantau dari tingginya indeks kepercayaan konsumen.
"Sekarang berada di level tertinggi selama 7 tahun. Ekonomi baik, masyarakat siap belanja terus," ujarnya.
Adapun resesi pasca fase ekspansi berakhir tak bisa dielakkan, tapi Indonesia bisa mengupayakan agar ketika ekonomi tak jatuh terlalu dalam. "Jika respons kebijakan moneter bagus bisa mengurangi kedalaman resesi," ujarnya.
MARTHA THERTINA
Berita terkait
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
6 hari lalu
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.
Baca SelengkapnyaImbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia
14 hari lalu
Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah
28 Februari 2024
Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaPegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024
2 Februari 2024
PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services
Baca SelengkapnyaAPBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia
19 Desember 2023
Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan
Baca SelengkapnyaTarget Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan
19 Desember 2023
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.
Baca SelengkapnyaInflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen
14 Desember 2023
ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023
Baca SelengkapnyaCORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI
12 Desember 2023
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.
Baca SelengkapnyaKebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia
8 Desember 2023
Kebijakan fiskal memiliki peranan penting sabagai penjaga stabilitas nasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaJokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget
29 November 2023
Jokowi bangga dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang tumbuh di kisaran 5 persen. Ia menyebut dirinya memamerkan hal itu kepada kepala negara lain.
Baca Selengkapnya