Bursa dan Bapepam Minta Penjelasan Bumi Resources

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 26 September 2012 05:28 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Jakarta: Bursa Efek Indonesia akan meminta manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) memberikan konfirmasi terkait dengan rencana penyelidikan penyimpangan yang dilakukan induk usahanya, Bumi Plc. "Kami minta segera memberi penjelasan dalam pekan ini," ujar Direktur Pengawasan Bursa Uriep Budhi Prasetyo.

Menurut dia, sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal, perusahaan publik harus menyampaikan pengumuman kepada publik 2 x 24 jam terhitung sejak surat permintaan konfirmasi dari otoritas bursa dilayangkan. Konfirmasi dari perusahaan dinilai penting agar investor mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

“Bila konfirmasi tersebut dinilai tidak memuaskan, otoritas bursa akan kembali meminta konfirmasi dengan mengirimkan surat terlebih dulu,” kata Uriep. “Kalau belum memuaskan juga, baru kami bisa panggil direksi jika dibutuhkan."

Sebelumnya, Bumi Plc, yang tercatat di bursa London, sedang melakukan penyelidikan atas dugaan penyelewengan development funds pada anak usahanya di Indonesia, Bumi Resources dan PT Berau Coal Energy Tbk.

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan Ngalim Sawega menyatakan telah melayangkan surat ke manajemen Bumi Resources untuk meminta konfirmasi. "Bahkan saya akan menelepon direksi Bumi Resources, tidak perlu menunggu jawaban tertulis. Ini biar cepat," ujarnya.

Menurut Ngalim, sampai saat ini pihaknya belum menerima surat pernyataan dari Bumi Plc dan PT Bumi secara resmi. Otoritas pasar modal akan segera mencari tahu akar permasalahan dari tuduhan yang dilayangkan Bumi Plc kepada PT Bumi Resources.

Namun, dia melanjutkan, Bapepam belum menemukan adanya penyelewengan dana pada laporan keuangan Bumi Resources. Jika ada indikasi, harus jelas di mana letak penyelewengan tersebut. "Makanya kami mau tahu dulu. Sejauh ini dari laporan keuangan perusahaan biasa saja.”

Meski yang memberi pernyataan adalah induk usaha PT Bumi, yakni Bumi Plc, Ngalim belum mempunyai rencana meminta konfirmasi kepada perusahaan investasi di bursa London itu. Fokus permintaan adalah penjelasan dari dua perusahaan yang dituduhkan Bumi Plc. "Kenapa harus jauh-jauh tanya ke Bumi Plc? Lebih baik ke Bumi Resources dan Berau Coal Energy dulu."

Dalam keterangan tertulis yang disampaikan di situs bumiplc.com, Nick von Schirnding mengatakan Bumi Plc telah menemukan penyimpangan atas kinerja keuangan dan operasi anak usahanya di Indonesia, terutama di Bumi Resources. "Penyimpangan atas kinerja keuangan dan operasi ini telah diselidiki oleh penyelidik independen," katanya dalam keterangan tertulis, Senin lalu.

ISTMAN | SUTJI DECILYA | SETIAWAN





Berita Terkait:
Investigasi Dimulai, Direktur Bumi Plc Mundur

Bumi Resources Diperiksa Gara-gara Whistleblower

Barron: Valuasi Saham Facebook US$ 15

eTrading Securities: Indeks Cenderung Menguat

Panin Sekuritas: Pasar Minim Sentimen Positif

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

7 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

44 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya