Investigasi Dimulai, Direktur Bumi Plc Mundur

Reporter

Selasa, 25 September 2012 12:20 WIB

Presiden Direktur Bumi Resources Ari S. Hudaya bebicara di depan wartawan di Jakarta (1/11). Bakrie telah menjual 35 persen saham PT Bumi Resources Tbk., kepada Konsorsium Northstar Pacific. Foto: TEMPO/Harun Mahbub

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring dengan rencana manajemen Bumi Plc melakukan investigasi terhadap dugaan penyimpangan keuangan (development funds) di anak usahanya, PT Bumi Resource Tbk, Direktur Non-eksekutif Bumi Plc, Ari Sapta Hudaya, mengundurkan diri.

"Ari Hudaya telah mengundurkan diri sebagai Direktur Non-eksekutif Bumi Plc efektif mulai 24 September 2012," ujar Direktur Bumi Resources, Dileep Srivastava, melalui pesan pendek, Senin malam, 24 September 2012.

Dileep menambahkan, meski mengundurkan diri dari Bumi Plc, bukan berarti Ari tidak akan bekerja di Bakrie Group. Setelah mundur dari Bumi Plc, Ari akan berfokus melakukan upaya peningkatan nilai di Bumi Resources sebagai presiden direktur.

Situs Web Bumi Plc mengatakan bahwa proses investigasi penyimpangan penggunaan development funds yang mencurigakan di Bumi Resources telah dimulai. Otoritas terkait di Inggris dan Indonesia akan dimintai peran sertanya dalam investigasi ini.

Juru bicara Bumi Plc, Nick von Schirnding, melalui keterangan tertulis di situs Web bumiplc.com menyatakan, pihaknya menemukan dugaan penyimpangan atas kinerja keuangan dan operasi anak usahanya di Indonesia, terutama Bumi Resources.

"Penyimpangan atas kinerja keuangan dan operasi ini telah diselidiki oleh penyelidik independen," ujarnya. Penyimpangan ini telah pula dilaporkan kepada dewan komisaris. "Perusahaan juga bermaksud menghubungi otoritas terkait (pasar modal) di Inggris dan Indonesia sehubungan beberapa tuduhan.”

Akibat berita negatif ini, harga saham Bumi Resources yang berkode efek BUMI di Bursa Efek Indonesia anjlok 19 persen menjadi Rp 680 per lembar. Hari ini pun, sampai penutupan sesi I, harga saham BUMI kembali turun Rp 10 menjadi Rp 670 per saham.

ISTMAN MP

Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

2 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

11 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

17 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

48 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya