Pemerintah Terbitkan Obligasi Retail Rp 12 Triliun

Reporter

Editor

Abdul Malik

Jumat, 21 September 2012 13:25 WIB

Refleksi karyawan memantau pergerakan pasar uang dan obligasi di Global Market Permata Bank, Jakarta, Selasa (10/1). ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah hari ini menerbitkan kembali Obligasi Retail Indonesia (ORI) dengan target penjualan sebesar Rp 12 triliun. Kupon obligasi ORI009 ditawarkan dengan suku bunga sebesar 6,25 persen.

Pjs Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan, mengatakan, masa penawaran obligasi berlangsung dari tanggal 21 September sampai 5 Oktober 2012. Penawaran ORI009 dilakukan oleh 22 agen penjual yang telah ditunjuk pemerintah. Terdiri dari 17 bank dan lima perusahaan sekuritas.

Untuk memenuhi target penjualan obligasi, agen penjual ORI akan mengadakan pemasaran keliling ke-28 kota di Indonesia. Ia menjelaskan, masyarakat dapat membeli ORI dengan minimum pesanan sebanyak Rp 5 juta atau kelipatannya, dengan nilai maksimum pesanan sebanyak Rp 3 miliar.

Obligasi yang akan jatuh tempo pada 15 Oktober ini berbeda dengan obligasi sebelumnya. "Salah satu fitur yang membedakan ORI009 dengan seri sebelumnya adalah diterapkannya minimum holding period," ujar Robert di Jakarta, Jumat, 21 September 2012.

Minimum holding period (MHP) yang ditentukan untuk satu periode pembayaran kupon pertama adalah dari tanggal setelmen pada 10 Oktober hingga 15 November 2012. Dengan adanya MHP yang ditentukan, pemilik ORI tidak dapat memindahbukukan kepemilikan ORI-nya.

"Tujuan penerapan MHP itu, antara lain, untuk mengurangi laju perpindahan kepemilikan ORI dari investor individu ke investor institusi lainnya," kata dia.

Selain itu, adalah untuk memperluas basis investor retail dan memperluas kesempatan investor retail untuk memperoleh penjatahan ORI di pasar perdana.

Sebelumnya, pemerintah telah menerbitkan ORI sebanyak delapan kali. ORI pertama kali diterbitkan pada 2006 dengan kupon 12,05 persen per tahun dan total penerbitan 3,28 triliun. ORI terakhir yang diterbitkan adalah pada 6 Oktober 2011, dengan kupon 7,3 persen per tahun dan total penerbitan 11 triliun yang jatuh tempo 14 Oktober 2014.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita lain:
Kedubes AS Ditutup, Perdagangan Indonesia-AS Jalan

Investor Asing Mulai Minati e-Commerce Indonesia

Bandara Banyuwangi Penyangga Juanda dan Ngurah Rai

Maskapai Lokal Angkut 50 Persen Penumpang Internasional

MUI Bantah Lobi Label Halal di UEA Gagal

Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

37 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya